JAKARTA, KOMPAS.com - Selain jurnal umum, di dalam dunia akuntansi juga dikenal istilah jurnal khusus. Biasanya, jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu saja.
Mengutip buku Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XII karya Yuli Eko, jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang sejenis dan sering kali terjadi sesuai dengan urutan waktu terjadinya.
Jurnal khusus dibuat berdasarkan jenisnya, sehingga memungkinkan terjadinya pembagian kerja bagi orang yang mengerjakannya. Dengan begitu akan mempermudah kerja karyawan di suatu perusahaan tertentu.
Baca juga: Jurnal Umum Adalah: Pengertian dan Fungsinya dalam Akuntansi
Jenis-Jenis Jurnal Khusus
Jurnal jenis ini terdiri dari; jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum. Adapun bentuk dari masing-masing jurnal khusus adalah sebagai berikut:
jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan maupun pembelian aktiva lainnya secara kredit
(memungkinkan pembelian tunai juga dapat dicatat dalam jurnal ini).
Jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan secara kredit (memungkinkan penjualan tunai juga dapat dicatat dalam jurnal ini).
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas baik berupa uang, cek ataupun bilyet giro. Transaksi yang berkaitan dengan jurnal ini antara lain; penerimaan dari pelunasan/pembayaran piutang, penjualan barang dagangan secara tunai, dan penerimaan pendapatan lain-lain.
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran/pembayaran melalui kas, cek ataupun bilyet giro. Transaksi yang berkaitan dengan jurnal pengeluaran kas ini di antaranya pembelian barang dagangan dengan tunai, pembayaran utang, pembelian aktiva lain dengan tunai, pembayaran beban, pengambilan uang oleh pemilik (prive).
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus, yaitu tidak dapat dicatat dalam jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas. Transaksi tersebut di antaranya adalah retur penjualan dan pengurangan harga, potongan penjualan, retur pembelian dan pengurangan harga, depresiasi aktiva tetap berwujud, amortisasi aktiva tetap tidak berwujud, penyesuaian akhir tahun, pembetulan kesalahan, penutupan, penyesuaian kembali di awal tahun.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Akuntansi?
Manfaat Jurnal Khusus
Jurnal khusus dibuat berdasarkan jenisnya, sehingga memungkinkan terjadinya pembagian kerja bagi orang yang mengerjakannya. Untuk perusahaan besar tentu saja membutuhkan beberapa orang untuk mengerjakan beberapa jurnal ini karena banyaknya transaksi yang dilakukan oleh perusahaan.
Dengan adanya jurnal ini maka akuntan akan lebih mudah untuk memindahkan pencatatan transaksi pada jurnal khusus ke buku besar. Jenis dan metode pembayaran pada jurnal khusus adalah menjadi jelas, sehingga mudah untuk diposting ke buku besar.
Manajemen perusahaan akan lebih mudah untuk melakukan pengendalian internal jika hanya satu orang petugas yang menangani satu atau dua jurnal ini.
Jurnal khusus biasanya digunakan oleh perusahaan dagang karena hanya barang yang diperjualbelikan secara kredit, sedangkan jasa tidak bisa. Transaksi yang terjadi di setiap perusahaan akan berbeda dengan perusahaan lainnya, sehingga diperlukan jurnal ini untuk menghemat biaya dan tenaga sesuai siklus akuntansi.
Baca juga: Apa Itu Liabilitas: Pengertian, Jenis, dan Contohnya dalam Akuntansi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.