Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 11 Daerah Luar Jawa-Bali Turun Level Jadi PPKM Level 3, Berikut Daftarnya

Kompas.com - 23/08/2021, 21:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah resmi memperpanjang PPKM hingga tanggal 6 September 2021 khusus wilayah luar Jawa-Bali.

Namun, perpanjangan PPKM Level 4 hanya berlaku di 34 kabupaten/kota di luar Jawa-Bali, menurun dari penerapan 2 minggu sebelumnya di 45 kabupaten/kota.

Artinya, ada 11 kabupaten/kota yang mengalami penurunan level dari PPKM Level 4 menjadi PPKM Level 3.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang di 34 Kabupaten/Kota Luar Jawa Bali, Ini Daftarnya

"Dari 45 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4, terdapat 11 kabupaten/kota yang turun dari level 4 menjadi level 3 atau membaik," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Senin (23/8/2021).

Adapun 11 kabupaten/kota tersebut, adalah Bengkulu utara, Merangin, Barito Kuala, Tulang Bawang Barat, Lampung Selatan, Lampung Barat, Ende, Sikka, Siak, rokan hulu, dan Dumai.

Sedangkan sisanya atau 34 kabupaten/kota masih tetap berada di asesmen level 4.

"Dan ini dituangkan dalam instruksi mendagri bahwa perpanjangan akan dilakukan tanggal 24 Agustus-6 September 2021. Perpanjangan ini seluruh detailnya, jumlah kabupaten dan kota ada dalam instruksi mendagri," ucap Airlangga.

Secara keseluruhan, kata Airlangga, ada perkembangan asesmen yang lebih baik di wilayah luar Jawa-Bali. Wilayah asesmen level 4 menurun dari 11 provinsi menjadi 7 provinsi saja.

Sedangkan asesmen level 3 meningkat dari 215 kabupaten/kota menjadi 234 kabupaten/kota.

Di level kabupaten, wilayah asesmen level 4 yang sebelumnya ada 132 kabupaten/kota menjadi 104 kabupaten/kota. Sedangkan level 2 dari 39 kabupaten/kota menjadi 48 kabupaten/kota.

"Periode 10-23 Agustus tren konfirmasi harian menunjukkan kecenderungan turun. Mobilitas di (wilayah PPKM) level 4 juga turun, walau ada beberapa daerah yang mobilitas range-nya masih di bawah 10 persen. Namun ada beberapa yang turun tajam, kita lihat situasinya mulai melandai," ucap dia.

Dari segi kasus aktif, wilayah luar Jawa-Bali berkontribusi sebesar 52,3 persen dari kasus nasional. Namun kata Airlangga, kasus aktif terus mengalami penurunan.

Baca juga: Luhut: PPKM Akan Terus Berlaku Selama Pandemi

Secara rinci, recovery rate wilayah Sumatera mencapai 84,4 persen, fatality rate mencapai 32,27 persen, share nasional terhadap kasus aktif mencapai 24,23 persen, dan penurunan kasus aktif dari tanggal 9-23 Agustus menurun -25,7 persen.

Adapun Nusa Tenggara berkontribusi sebesar 2 persen, dengan tingkat kesembuhan 89,51 persen, fatality rate 2,2 persen, share terhadap kasus aktif secara nasional 2,33 persen, dan tingkat kasus aktif menurun -47,27 persen sejak 2 minggu terakhir.

Lalu, tingkat kesembuhan wilayah Kalimantan mencapai 89,51 persen, tingkat fatality rate 3,04 persen, share nasional kasus aktif sebesar 11,31 persen, dan penurunan kasus aktif adalah -31,31 persen.

Kontribusi wilayah Sulawesi terhadap nasional sebesar 5,35 persen, kasus kesembuhan 85,02 persen, tingkat fatality rate 2,41 persen, dan penurunan kasus aktif -31,3 persen.

Sedangkan Maluku Papua memiliki share -1,98 persen, recovery rate 9,16 persen, kasus aktif secara nasional 5,24 persen, fatality rate 1,55 persen, dan penurunan kasus -18,86 persen.

"Secara keseluruhan BOR di wilayah Indonesia luar Jawa Bali adalah 41,6 persen dan tentu masih bisa diturunkan, karena status konversinya adalah 26,7 persen dari target 40 persen konversi tempat tidur," pungkas Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com