Shierly menyarankan untuk sesuaikan juga dengan selera atau segmentasi konsumennya. Berbeda jenis usaha, tentu akan berbeda pula kriteria propertinya.
Baca juga: Investasi Saham Tidak Menakutkan asal Pakai Cara Ini
3. Sering lakukan riset dan survei
“Sebenarnya properti itu fisiknya kelihatan, untuk investasi yang fisiknya kelihatan bisa (dengan) survei dan riset ke berbagai tempat. Yang aku perhatikan dari beberapa orang yang investasi properti, mereka banyak survei,” katanya.
Dalam menentukan properti yang cocok dengan tujuan dan market Anda, ada baiknya untuk jalan-jalan melihat hunian yang dijual.
Bila Anda sedang jalan-jalan ke perumahan dan melihat rumahnya dijual, Shierly menyarankan untuk tanyakan saja berapa harga jualnya dan apa saja yang akan didapat.
Bisa juga Anda browsing di internet ke banyak portal properti online, dan mencari harga rumah yang dijual di sekitar kota. Misalnya, luas rumah 100 m2 dijual dengan harga Rp2 miliar, maka harga per meternya adalah sekian juta rupiah.
Hal ini bisa berguna untuk menyiapkan modal yang sesuai ketika hendak membeli properti, atau menentukan harga yang cocok ketika diinvestasikan kembali.
Survei dan riset juga berguna agar Anda tahu kualitas bangunan yang bagus seperti apa, atau kalau direnovasi akan butuh dana berapa, dll.
“Kalau kita enggak mengerti, tanya pihak ketiga, ajak temen kita yang mengerti desain, arsitek, atau mungkin pertukangan. Jadi, harus banyak-banyak berteman dan harus banyak jalan-jalan berfaedah,” tambah Shierly.
Baca juga: Sukuk Ritel SR015 Sudah Bisa Dibeli, Bisa Investasi Mulai Rp 1 Jutaan
4. Tentukan modal awalnya
Investasi properti tentu sangat berkaitan dengan modal, sehingga Anda harus tentukan dulu apakah ada modalnya atau tidak. Kalau sudah memiliki modal besar, Anda bisa langsung lakukan investasi yang besar-besaran dengan properti, baik untuk disewakan atau dijual.
Tetapi, bila Anda masih belum memiliki banyak modal, Shierly menyarankan untuk berinvestasi di skala yang kecil atau menengah.
Terakhir, bagi yang masih awam sekali dengan bidang ini juga bisa mulai dengan menjadi broker atau agen properti. “Jadi kita hanya menyalurkan seperti penjual aja tapi enggak pakai modal,” ungkapnya. (Retna Gemilang)
Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.