Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Pagi Fluktuatif, Rupiah Menguat

Kompas.com - 24/08/2021, 09:32 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (24/8/2021) berlangsung fluktuatif. Sementara rupiah di pasar spot pagi ini bergerak di teritori positif.

IHSG sempat dibuka menguat ke level 6.111,67, namun beberapa saat kemudian tergelincir ke zona merah. Melansir data RTI, pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 6.105,73 atau turun tipis 4,09 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.109,83.

Sebanyak 220 saham melaju di zona hijau dan 146 saham di zona merah. Sedangkan 178 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,37 triliun dengan volume 2,4 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Kenaikan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pagi ini bursa saham Asia positif dengan kenaikan Indeks Nikkei 1,03 persen, indeks Hang Seng Hong Kong 1,39 persen, Shanghai Komposit 0,51 persen, dan indeks Strait Times 0,56 persen.

Wall Street pada Senin (23/8/2021) ditutup positif dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,61 persen, S&P 500 naik 0,85 persen, dan Nasdaq 1,55 persen.

Roger MM, Head of Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan, meskipun melemah tipis, berdasarkan indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih menunjukkan potensi penguatan.

"IHSG cenderung naik pada pergerakan daily. Pada periode weekly terlihat indikator MFI optimized sudah berada di oversold area dan indikator RSI optimized masih bergerak naik," kata Roger kepada Kompas.com.

Baca juga: Lengkap, Cara Buka Rekening Saham dan Dokumen yang Harus Disiapkan

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah dibuka pada level Rp 14.395 per dollar AS, naik 18 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.412 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah hari ini ditopang oleh sentimen positif terhadap aset berisiko di pasar dan isu tapering yang mereda.

"Penguatan rupiah terhadap dollar AS berpeluang berlanjut hari ini dengan bertahannya sentimen positif terhadap aset berisiko di pasar dan isu tapering yang mereda," kata Ariston.

Ariston juga mengatakan, pagi ini indeks saham regional bergerak naik mengikuti penguatan indeks saham AS semalam. Dari dalam negri, penguatan rupiah juga akan didukung oleh PPKM yang sudah dilonggarkan dan dapat meningkatkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak menguat pada kisaran Rp 14.350 per dollar AS hingga Rp 14430 per dollar AS.

Baca juga: Investasi Saham Tidak Menakutkan asal Pakai Cara Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com