JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (24/8/2021).
Dari hasil lelang tersebut, pemerintah mengantongi Rp 9 triliun. Jumlah tersebut lebih kecil dari target indikatif yang ditetapkan yaitu Rp 10 triliun.
"Total penawaran yang masuk sebesar Rp 52,4 triliun," tulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam siaran pers, Selasa.
Adapun seri sukuk yang dilelang berjumlah 6 seri yang terdiri dari seri SPNS12022022 (reopening), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS030 (reopening), PBS029 (reopening), dan PBS028 (reopening).
Baca juga: Jiwasraya Berencana Alihkan Aset ke IFG Life Mulai September 2021
Sebelumnya pemerintah menyampaikan, lelang sukuk negara dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia sebagai agen lelang SBSN.
Lelang bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam. Semua pihak, baik investor individu maupun institusi, dapat menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang.
Sebelumnya pada 10 Agustus 2021, pemerintah juga melelang sukuk negara. Saat itu pemerintah menyerap Rp 11 triliun dari lelang 6 seri sukuk negara.
Sementara itu, pemerintah mencatat total penawaran lelang sukuk negara yang masuk pada 10 Agustus 2021 sebesar Rp 51,6 triliun.
Pemerintah juga mencari dana dengan menerbitkan sukuk ritel. Teranyar, pemerintah membuka masa penawaran sukuk ritel negara seri SR015 yang bisa dibeli mulai Rp 1 juta.
Baca juga: Sukuk Ritel SR015 Sudah Bisa Dibeli, Bisa Investasi Mulai Rp 1 Jutaan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.