Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Tancap Gas di Awal Perdagangan, Rupiah Masih Loyo

Kompas.com - 25/08/2021, 09:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (25/8/2021).

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.109,97 atau naik 20,4 poin (0,34 persen) dibanding penutupan Selasa (24/8/2021) pada level 6.089,49.

Sebanyak 250 saham melaju di zona hijau dan 111 saham di zona merah. Sedangkan 160 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 923,5 miliar dengan volume 1,8 miliar saham.

Sementara itu bursa saham Asia juga hijau dengan kenaikan Indeks Nikkei 0,33 persen, indeks Hang Seng Hong Kong 0,15 persen, Shanghai Komposit 0,04 persen, dan indeks Strait Times 0,35 persen.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Sedangkan Wall Street kemarin ditutup positif dengan kenaikan indek Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,09 persen, S&P 500 menguat 0,15 persen, dan Nasdaq bertambah 0,52 persen.

Head of Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Roger MM mengungkapkan, hari ini IHSG masih berpeluang naik berdasarkan indikator RSI.

"Berdasarkan indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih cenderung naik pada pergerakan daily. Pada periode weekly terlihat indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized mulai bergerak naik" kata Roger dalam rekomendasinya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini justru melemah. Melansir Bloomberg pukul 09.12 WIB, rupiah dibuka pada level Rp 14.408 per dollar AS, atau turun 15 poin (0,1 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.392 per dollar AS.

Baca juga: Pemerintah dan BI Perpanjang Burden Sharing, Ini Mekanismenya

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengalami pelemahan, rupiah berpotensi mengalami penguatan di siang hari.

"Nilai tukar rupiah mungkin masih bisa menguat lagi hari ini terhadap dollar AS dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston bilang, dengan adanya persetujuan penuh terkait vaksin Pfizer, kekhawatiran pasar terhadap penularan Covid-19 variab Delta mereda. Hal ini mendukung sentimen pasar terhadap aset berisiko.

Namun, pasar masih mewaspadai isu tapering Bank Sentral AS yang bisa mendorong penguatan dollar AS. Pasar menantikan event tahunan the Fed di Jackson Hole AS di mana pasar menunggu pernyataan atau komentar Gubernur Jerome Powell terkait kebijakan tapering ke depan.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah berpotensi bergerak pada level Rp 14.350 per dollar AS hingga Rp 14.410 per dollar AS.

Baca juga: Aset Kripto Kompak Rontok, Bitcoin Merosot ke Level 48.000 Dollar AS

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com