Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kembangkan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan, Kemenaker Diapresiasi DPR

Kompas.com - 25/08/2021, 10:17 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Yahya Zaini memberikan apresiasi kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) atas project pengembangan kesempatan kerja berbasis kawasan.

“Saya salut dan apresiasi Bu Menteri, karena sudah berhasil mentransformasi perluasan kesempatan kerja berbasis kawasan. Saya kebetulan dapat informasi dari Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB),” kata Yahya.

Hal tersebut disampaikan Yahya saat menghadiri rapat kerja (raker) bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Raket yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IX DPR Anshory Siregar ini berlangsung di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/8/2021).

Sebagai informasi, Kemenaker mencanangkan pilot project pengembangan kesempatan kerja berbasis kawasan sebagai upaya mentransformasikan program perluasan kesempatan kerja.

Baca juga: Menaker Ida Optimistis Pilot Project Perluasan Kerja Kawasan Mampu Buka Banyak Pekerjaan

Pada program tersebut, akan dikembangkan program tenaga kerja mandiri yang efektif demi memperluas kesempatan kerja secara berkelanjutan.

Adapun terdapat lima lokasi pilot project pengembangan kesempatan kerja berbasis kawasan periode 2021.

Kelima lokasi tersebut meliputi Kawasan Perhutanan Sosial Teluk Jambe di Karawang, Jawa Barat (Jabar), Kawasan Agroforestri Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara dan Batang, Jawa Tengah (Jateng), dan Kawasan Agrowisata Lido di Bogor dan Sukabumi, Jabar.

Selanjutnya, Kawasan Agroindustri Sei Mericim di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) dan Kawasan Agromaritim Teluk Weda di Halmahera Tengah, Maluku Utara (Malut).

Selain mengapresiasi program tersebut, Yahya juga memuji kerja sama perluasan kesempatan kerja antara Kemenaker, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan IPB.

Baca juga: Siapkan SDM Unggul Melalui BLK, Kemenaker Bakal Kembangkan Kejuruan Pariwisata di Solok

“Kalau bisa, tidak hanya kerja sama dengan IPB, tapi juga dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi lokal yang ada di kawasan industri bersangkutan,” tutur Menaker Ida dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Rabu (25/8/2021).

Dalam raker itu, Menaker Ida menyebutkan pula tentang pemulangan 121 pekerja migran Indonesia (PMI) dan delapan jenazah dari Taiwan pada Sabtu (21/8/2021), yang telah dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes).

PMI yang dipulangkan tersebut terdiri dari 105 awak kapal letter of guarantee (LG), 15 PMI bermasalah (PMIB) atau Warga Negara Indonesia (WNI) overstayer, satu orang PMIB sakit parah, dan delapan jenazah PMI yang terkendala pemulangan lantaran minimnya penerbangan.

“Perawatan PMI ke Rumah Sakit (RS) Kepolisian Indonesia (Polri) sebagai rujukan, dan penanganan PMI ke daerah asal berkoordinasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pemerintah daerah (pemda) setempat dan keluarga PMI,” papar Menaker Ida.

Baca juga: Indonesia Kirim 271 Anggota PMI ke Jepang untuk Ikut Program IJEPA Batch XIV 2021

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR Nihayatul Wafirah yang juga hadir dalam raker memberikan apresiasi kepada Menaker Ida atas keberhasilan pemulangan PMI dari Taiwan.

Ia bersyukur, semua PMI yang tiba di Tanah Air negatif Covid-19. Nihayatul juga mengingatkan, agar pihak Kemenaker memikirkan kegiatan purna PMI.

Ia tak ingin PMI yang kembali ke Indonesia justru menjadi tambahan beban bagi negara yang sudah terbebani dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.

“Purna PMI harus bisa survive dari sisi ekonomi. Kegiatan purna PMI harus di-support,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com