KOMPAS.com – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya terus berupaya melindungi pekerja migran indonesia (PMI).
Salah satunya adalah melalui Command Center sebagai pusat kendali data dan informasi yang akurat dan terpercaya.
Benny menjelaskan, pembangunan Command Center merupakan wujud realisasi salah satu dari sembilan program prioritas BP2MI untuk memodernisasi sistem menuju satu kesatuan data tunggal (big single data).
"Hadirnya Command Center ini akan makin membuktikan hadirnya negara, dalam hal ini BP2MI serius dalam memberikan perlindungan bagi PMI,” ujarnya.
Dia mengatakan itu dalam acara peluncuran Command Center sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-76, di Aula KH Abdurrahman Wahid BP2MI, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Kepala BP2MI: Negara Harus Menghargai Peran Pekerja Migran Indonesia
“Hadirnya big single data bertujuan untuk memecahkan permasalahan adanya perbedaan data PMI yang kerap terjadi antar kementerian dan lembaga,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Benny menuturkan, selama ini data selalu menjadi masalah yang sangat serius bagi BP2MI dengan institusi di pemerintahan lainnya.
“Terkait PMI misalnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengklaim data pekerja kita, berjumlah 4,5 juta, sedangkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengklaim, pekerja migran kita berjumlah 5 juta,” ujarnya.
Padahal, lanjutnya BP2MI sendiri mencatat secara resmi, PMI berjumlah 4,2 juta yang berada di kurang lebih 150 negara penempatan.
Oleh karenanya, Benny menilai hadirnya Command Center dapat meningkatkan perlindungan negara kepada PMI.
Baca juga: Pemerintah Rampungkan Pemulangan Pekerja Migran Bermasalah dari Malaysia Akhir Tahun Ini
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.