Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pastikan Pekerja Migran Dilindungi Lewat Ketepatan Data, BP2MI Luncurkan Command Center

Kompas.com - 25/08/2021, 12:12 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya terus berupaya melindungi pekerja migran indonesia (PMI).

Salah satunya adalah melalui Command Center sebagai pusat kendali data dan informasi yang akurat dan terpercaya.

Benny menjelaskan, pembangunan Command Center merupakan wujud realisasi salah satu dari sembilan program prioritas BP2MI untuk memodernisasi sistem menuju satu kesatuan data tunggal (big single data).

"Hadirnya Command Center ini akan makin membuktikan hadirnya negara, dalam hal ini BP2MI serius dalam memberikan perlindungan bagi PMI,” ujarnya.

Dia mengatakan itu dalam acara peluncuran Command Center sekaligus peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-76, di Aula KH Abdurrahman Wahid BP2MI, Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Kepala BP2MI: Negara Harus Menghargai Peran Pekerja Migran Indonesia

“Hadirnya big single data bertujuan untuk memecahkan permasalahan adanya perbedaan data PMI yang kerap terjadi antar kementerian dan lembaga,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Benny menuturkan, selama ini data selalu menjadi masalah yang sangat serius bagi BP2MI dengan institusi di pemerintahan lainnya.

“Terkait PMI misalnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengklaim data pekerja kita, berjumlah 4,5 juta, sedangkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengklaim, pekerja migran kita berjumlah 5 juta,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya BP2MI sendiri mencatat secara resmi, PMI berjumlah 4,2 juta yang berada di kurang lebih 150 negara penempatan.

Oleh karenanya, Benny menilai hadirnya Command Center dapat meningkatkan perlindungan negara kepada PMI.

Baca juga: Pemerintah Rampungkan Pemulangan Pekerja Migran Bermasalah dari Malaysia Akhir Tahun Ini

“Kami ingin memastikan setiap anak bangsa, PMI benar-benar dilindungi negara. Hari ini kami ingin membuktikan, negara hadir memberikan perlindungan dari ujung rambut sampai ujung kaki kepada para PMI," imbuh Benny.

Dalam hal penempatan misalnya, imbuhnya, BP2MI akan mengetahui secara pasti daerah asal PMI, negara penempatan, sektor pekerjaan, nama dan alamat user, serta hak-hak yang seharusnya diterima para PMI.

Selain itu, modernisasi sistem BP2MI juga dimaksudkan untuk memperbarui dan menambahkan data dan tampilan aplikasi, bahkan artificial intelligence yang menggunakan pergerakan algoritma sehingga mampu mendeteksi hal-hal yang dibutuhkan BP2MI.

Sistem yang dimiliki Command Center diketahui telah terkoneksi dengan 1.400 kementerian dan lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten kota, Perusahan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), perguruan tinggi, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), serta stakeholder lainnya.

Direktur Penempatan dan Perlindungan PMI Rendra Setiawan menambahkan, big single data akan sangat bermanfaat dalam tata kelola PMI.

Baca juga: Dapat 23 Ambulans dari Kementerian BUMN, Kepala BP2MI: Kado Istimewa untuk Pekerja Migran

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com