Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuh 8,9 Persen, Uang Beredar di Indonesia Tembus Rp 7.149,2 Triliun

Kompas.com - 25/08/2021, 12:22 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2021 kembali mengalami pertumbuhan, didorong oleh peningkatan komponen uang beredar sempit (M1) dan kuasi.

Adapun posisi M2 pada Juli 2021 sebesar Rp 7.149,2 triliun atau tumbuh 8,9 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Jumlah tersebut melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,4 persen yoy.

Sebagai informasi, M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah).

Baca juga: Pengertian Uang Giral, Jenis, dan Kelebihannya

Sementara M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, komponen M1 pada Juli 2021 tumbuh sebesar 14,9 persen yoy, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Juni 2021 sebesar 17 persen.

Pertumbuhan uang kuasi juga meningkat 6,8 persen yoy pada Juli 2021, atau melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 9,6 persen yoy.

Sementara itu, peningkatan M2 pada Juli 2021 terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan aktiva luar negeri bersih dan perbaikan penyaluran kredit.

"Tercatat faktor aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,3 persen yoy, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juni 2021 sebesar 11,5 persen yoy," kata Erwin, dalam keterangannya, Rabu (25/8/2021).

Baca juga: Ini Perbedaan Aset Kripto dengan Uang Terbitan Bank Sentral

Sementara itu, penyaluran kredit tercatat tumbuh positif 0,3 persen yoy, melanjutkan tren pertumbuhan dari bulan sebelumnya.

“Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh 38,7 persen yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 38,4 persen,” ucap Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com