Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Jelang Simposium The Fed

Kompas.com - 26/08/2021, 06:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wall Street kembali menguat, dengan S&P 500 dan Nasdaq kembali cetak rekor pada penutupan Rabu (25/8/2021) waktu setempat, karena investor melihat simposium Jackson Hole untuk jaminan jadwal pengetatan kebijakan Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,24 poin atau 0,11 persen ke 35.405,50, kemudian indeks S&P 500 naik 9,96 poin atau 0,22 persen ke 4.496,19, dan Nasdaq Composite naik 22,06 poin atau 0,15 persen ke 15.041,86.

Sesi tersebut menandai penutupan rekor tertinggi ke-51 S&P 500 sepanjang tahun ini.

Baca juga: BEI Optimistis Jumlah Emiten di Bursa Bisa Tembus 1.000 Perusahaan

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 8,29 miliar saham, dengan rata-rata 9 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

"Berita positif tentang persetujuan vaksinasi, dan harapan bahwa Fed tidak akan mengejutkan pasar di Jackson Hole, membantu menjaga harga ekuitas lebih tinggi," kata David Carter, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York seperti dikutip Reuters via Kontan.co.id, Kamis (26/8/2021).

Naiknya imbal hasil Treasury AS mendorong sektor keuangan yang sensitif terhadap suku bunga, dan sektor-sektor yang paling diuntungkan dari kebangkitan ekonomi - smallcaps, chip dan transportasi - mengungguli pasar yang lebih luas.

Beberapa hari setelah Food and Drug Administration (FDA) memberikan persetujuan penuh terhadap vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech, perusahaan dan institusi bergerak menuju inokulasi yang diamanatkan, atau hukuman bagi mereka yang tidak melakukan vaksinasi.

Pentagon dan Delta Air Lines adalah institusi terbaru yang memberlakukan langkah tersebut, dengan Ford Motor Co dan lainnya berpotensi mengikuti.

Analis yang disurvei oleh Reuters, melihat pasar saham tetap dalam kisaran untuk sisa tahun 2021, dengan S&P 500 yang mengakhiri tahun sedikit berubah karena pemulihan pandemi, bersama dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan, kehilangan tenaga.

Baca juga: Pengertian Bursa Efek, Fungsi dan Instrumen yang Ada di Dalamnya

"Setelah jangka panjang, indeks ekuitas telah mendingin karena mesin pertumbuhan berikutnya tidak jelas," Carter dari Lenox Wealth Advisors menambahkan.

"Stimulus fiskal dan moneter mungkin telah kehilangan semangat untuk mendorong pasar lebih tinggi lagi."

Data ekonomi yang jinak, termasuk pesanan baru yang datar untuk barang modal inti, memperkuat gagasan bahwa Ketua Fed Jerome Powell tidak mungkin mengisyaratkan batas waktu yang dipersingkat untuk pengetatan kebijakan di Jackson Hole Symposium virtual, yang akan dimulai pada hari Jumat.

"(Ekspektasi) adalah bahwa Fed tidak akan menakut-nakuti pasar, dan hanya akan mengumumkan pengurangan yang hati-hati," kata Carter.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Wall Street menguat, S&P 500 dan Nasdaq cetak rekor jelang simposium Jackson Hole

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com