Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Penting Branding dan Komunikasi bagi UMKM agar Tetap Eksis?

Kompas.com - 26/08/2021, 10:35 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Branding merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa menembus pasar dan menjaga agar bisnis tetap eksis.

Communication Lead Briefer.id Celixa Yovanka mengatakan, untuk dapat terus bertumbuh, pelaku UMKM di Indonesia perlu membekali diri dengan kemampuan untuk melakukan branding dengan memanfaatkan medium-medium digital yang relatif terjangkau.

"Saat ini, mengomunikasikan produk UMKM dan usaha secara digital, melalui sosial media lebih optimal. Karena dapat menyasar khalayak yang ditarget dan dapat menumbuhkan skala bisnisnya secara bertahap," ujarnya dalam webinar bertajuk #MerdekaBerkolaborasi yang disiarkan secara virtual, dikutip Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Menkop Nilai UMKM Indonesia Perlu “New Branding”

Apalagi, kata dia, saat ini sudah hampir semua masyarakat memiliki media sosial baik Facebook, Instagram, dan Twitter.

Hal serupa juga disampaikan oleh Brand Strategist Purwanto Hasan. Dia bilang, meski banyak produk yang sama di pasaran, namun tetap ada bedanya.

“Yang membedakan adalah apa tujuan dari pembuatan produknya atau bagaimana kisah di balik produk tersebut. Hal itu tentunya penting untuk dikomunikasikan melalui branding yang baik kepada konsumen agar tetap loyal," ujar Purwanto.

Menurut dia, branding bukan sekadar masalah merek atau visualisasi yang bagus dari sebuah produk.

Lebih dalam dari itu, branding terkait nilai-nilai yang ingin disampaikan seperti awal sebuah produk terbentuk, hingga citra yang ingin dicapai.

Baca juga: Mau Bangun Brand? Pahami Dulu Perilaku Baru Konsumen di Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, pemilik usaha kuliner Sei Sapi dengan merek “Frozen Food by @venustweets” Driana Rini mengungkapkan cara berjualan paling enak adalah dengan bercerita atau story telling. Pasalnya, hal tersebut bisa menyentuh hati para konsumen.

Selain itu, kata dia, penjual juga harus memastikan produknya bagus, cita rasa makanan enak, dan tonjolkan keunikannya.

“Lebih baik juga untuk menjual sesuatu yang kita tahu dan suka. Semua makanan yang saya jual itu tadinya yang saya suka beli, seperti empek-empek, sei sapi, bakso. Itu sebenarnya jualan dari produksi temen - temen yang tadinya saya beli ke mereka. Jadi pastikan kita suka dulu sama produknya, produknya enak dan bagus,” ujar Driana.

Dia pun menekankan pelaku UMKM harus kreatif dan inovatif. Selain itu selalu berani mencoba hal-hal baru, sehingga konsumen akan selalu datang kembali mencoba produk dari si penjual tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Waspada! Modus Penipuan Keuangan Meningkat Jelang Libur Akhir Tahun

Waspada! Modus Penipuan Keuangan Meningkat Jelang Libur Akhir Tahun

Whats New
5 Daerah di Jawa Barat dengan UMR 2024 Tertinggi

5 Daerah di Jawa Barat dengan UMR 2024 Tertinggi

Whats New
Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh Double Digit pada 2024

Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh Double Digit pada 2024

Whats New
LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

Whats New
Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Whats New
Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Whats New
OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun Per Oktober 2023

OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun Per Oktober 2023

Whats New
Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Whats New
Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan 'Traffic' Jadi Perhatian

Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan "Traffic" Jadi Perhatian

Whats New
Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja 'Online' karena Lebih Murah

Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja "Online" karena Lebih Murah

Whats New
Sensus Pertanian 2023:  Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Sensus Pertanian 2023: Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Whats New
Terdampak Longsor, Jalur Kereta antara Stasiun Karanggandul-Karangsari Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Terdampak Longsor, Jalur Kereta antara Stasiun Karanggandul-Karangsari Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Whats New
Lanskap Startup Asia Tenggara: Awal Kelesuan atau Potensi Menjanjikan?

Lanskap Startup Asia Tenggara: Awal Kelesuan atau Potensi Menjanjikan?

Whats New
Empat Gunung Berapi Erupsi, AirNav: Tidak Ada Penerbangan Terdampak

Empat Gunung Berapi Erupsi, AirNav: Tidak Ada Penerbangan Terdampak

Whats New
Kurs Rupiah 5 Desember di 5 Bank Besar Indonesia

Kurs Rupiah 5 Desember di 5 Bank Besar Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com