Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Investasi untuk Pekerja dengan Gaji UMR

Kompas.com - 27/08/2021, 10:43 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Memasuki akhir bulan, beberapa diantara Anda mungkin sudah mendapatkan upah bulanan. Kini saatnya memikirkan alokasi anggaran untuk investasi.

Meskipun Anda memiliki pemasukan hanya dari gaji bulanan setara dengan Upah Minimum Regional (UMR), Anda tetap dapat berinvestasi.

Co-Founder Zipmex Indonesia Raymond Sutanto mengungkapkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk berinvestasi dengan memanfaatkan gaji UMR tanpa menyentuh pos-pos kebutuhan prioritas Anda.

Baca juga: Ini Daftar Daerah dengan Gaji UMR 2021 Tertinggi dan Terendah di Jatim

“Sebenarnya gaji UMR dan bukan UMR bukan masalah. Investasi itu, earlier you do, better. Yang terpenting adalah niat untuk berinvestasi sedini mungkin secara bertanggung jawab,” kata Raymond melalui siaran pers, Jumat (27/8/2021).

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk berinvestasi dengan memanfaatkan sisa gaji bulanan Anda, sebagai berikut:

1. Tentukan Tujuan

Hal paling pokok, adalah menentukan tujuan daripada investasi yang Anda lakukan.

Menurut Raymond, untuk memberikan dasar yang kuat pada niat dan membuat Anda semakin yakin dalam berinvestasi, Anda harus menentukan tujuan terlebih dahulu tujuan investasi.

“Tujuannya bisa apa saja, tergantung apa yang ingin Anda capai dalam kurun waktu tertentu. Apapun alasannya tidak masalah, yang penting tujuan tersebut masuk akal dan tidak di luar nalar serta berkaitan dengan finansial. Tetapkan pula jangka waktu yang Anda inginkan, sehingga tujuan Anda lebih mudah untuk diukur,” jelas dia.

Baca juga: UMR adalah Upah Minimum Regional, Apa Bedanya dengan UMP dan UMK?

2. Buat Perencanaan

Selanjutnya, Anda perlu merancang perencanaan dalam pembagian pos – pos pengeluaran bulanan Anda.

Jangan sampai uang untuk keperluan pokok, terpakai sebagai dana investasi, sehingga ini bisa membuat Anda tidak siap jika terjadi risiko dalam investasi Anda.

“Setelah tahu apa tujuannya dan berapa lama waktu yang Anda butuhkan, kini saatnya Anda membuat perencanaan. Hitung dengan baik berapa take-home pay Anda, di luar dari upah lembur. Lalu, alokasikan dana tersebut sesuai dengan persentase yang sudah Anda tentukan,” tambah Raymond.

Dia memahami, setiap orang punya caranya masing-masing tergantung kebutuhannya.

Oleh sebab itu, kebutuhan hidup boleh saja memiliki porsi terbesar. Namun, sisanya harus ada yang dialokasikan untuk investasi atau tabungan.

Baca juga: Pengertian Bank Kustodian dan Fungsinya di Investasi Reksa Dana

3. Siapkan, Bukan Disisihkan

Agar investasi Anda dapat berjalan lancar, Anda harus menyiapkan alokasi dana khusus untuk investasi. Jangan menunggu hingga gaji bulanan Anda tersisa baru berinvestasi.

Selain biasanya tidak benar-benar berhasil, Anda justru jadi menunda apa yang sebenarnya bisa dilakukan lebih cepat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com