Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melemah pada Penutupan Sesi I, Asing Lepas BMRI, ERAA, dan UNVR

Kompas.com - 27/08/2021, 12:52 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada Jumat (27/8/2021).

Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah di pasar spot.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada posisi 6.032,82 atau turun 0,42 persen (25,24 poin) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.058,08.

Baca juga: Pagi Ini, IHSG dan Rupiah Masih Bergerak di Zona Merah

Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 5,7 triliun dengan volume 12,8 miliar saham.

Terdapat 189 saham yang hijau, 289 saham merah dan 158 saham lainya stagnan.

Beberapa sektor yang menyumbang pelemahan IHSG antara lain, sektor finance 0,99 persen, properti 0,41 persen, dan consumer 0,11 persen.

Siang ini, aksi jual bersih tertinggi oleh asing tercatat pada saham Bank Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 26,7 miliar. Adapun volume transaksi BMRI tengah siang ini mencapai 9,4 juta saham dengan total transaksi Rp 54,4 miliar.

Selama perdagangan sesi pertama, BMRI melemah 0,43 persen di level Rp 5.800 per saham.

Baca juga: Mahakarya Artha Sekuritas Luncurkan Aplikasi Trading Saham

Aksi jual bersih juga dicatatkan oleh Erajaya Swasembada (ERAA) sebesar Rp 18,9 miliar. ERAA siang ini turun 3,4 persen di level Rp 555 per saham.

Total transaksi ERAA siang ini Rp 41,8 miliar dengan volume 74,5 juta saham.

Saham Unilever (UNVR) juga mencatatkan aksi jual bersih Rp 15,6 miliar. Sepanjang siang ini UNVR bergerak melemah 1,9 persen di level Rp 4.010.

Total transaksi UNVR mencapai Rp 53,8 miliar dengan volume 13,3 juta saham.

Losers siang ini, antara lain Bank Neo (BBYB) yang terperosok 5,28 persen di level Rp 1.615 per saham, Adaro Energy (ADRO) juga melemah 2,3 persen di level Rp 1.250 per saham, dan Tower Bersama Infrastructure (TBIG) di level Rp 2.910 per saham atau berkurang 1,69 persen.

Baca juga: Asabri Rajin Jual Saham Bank Neo Commerce, Ini Alasannya

Gainers siang ini, antara lain Matahari Departement Store (LPPF)) yang melesat 14,4 persen di level Rp 2.850 per saham, Matahari Putra Prima (MPPA) naik signifikan 8,6 persen di level Rp 880 per saham, dan BNI (BBNI) naik 1,4 persen di level Rp 5.300 per saham.

Bursa asia siang ini variatif dengan penurunan indeks Nikkei 0,47 persen, dan indeks Strait Times Singapura 0,87 persen.

Kemudian, Hang Seng Hong Kong menguat 0,22 persen, dan Shanghai Komposit naik 0,47 persen.

Sementara itu, berdasarkan Bloomberg, rupiah bergerak negatif.

Pada pukul 12.08 WIB mata uang garuda melemah di level Rp 14.432 per dollar AS atau turun 15 poin (0,1 persen) dibanding sebelumnya Rp 14.417 per dollar AS.

Baca juga: 12 Emiten Bakal Buyback Saham Senilai Rp 4,9 Triliun

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com