BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan blibli.com

Blibli Dorong UMKM Indonesia Go Digital dengan Hadirkan Berbagai Program Pendampingan

Kompas.com - 27/08/2021, 19:25 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting dalam pemulihan ekonomi negeri pada masa pandemi Covid-19.

Bila diibaratkan tubuh manusia, fungsi UMKM hampir sama seperti tulang rusuk sebagai penyokong badan dan melindungi organ-organ penting.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, situasi pandemi Covid-19 hampir sama dengan krisis ekonomi yang terjadi pada 1998.

Bedanya, krisis ekonomi tersebut kebanyakan berdampak pada perusahaan besar. Sementara, krisis akibat pandemi saat ini berdampak bagi semua lini bisnis, termasuk pelaku UMKM.

Baca juga: CEO Blibli: Kolaborasi Multisektoral Penting untuk Memberdayakan UMKM

“Untuk mengatasi permasalahan itu, transformasi digital yang dilakukan (pelaku) UMKM pun tak terelakkan. Pemerintah Indonesia juga tak segan memberikan investasi untuk membantu (sektor) UMKM. Selain investasi, ada hal penting lain yang menjadi fokus, yakni membangun fundamental digitalisasi,” ujar Erick Thohir dalam pidato kunci pada acara MSMEs Update 2021, Kamis (26/8/2021).

Erick menyebutkan, ada tiga fundamental utama untuk mendukung pergerakan UMKM di masa pandemi. Pertama, pemerintah memastikan pendanaan UMKM tetap berjalan untuk operasional. Kedua, pemerintah melakukan pendampingan untuk menyukseskan program transformasi digital.

Baca juga: Genap 10 Tahun, Ini Bentuk Apresiasi dan Komitmen Blibli Sambut Hari Jadi

“Ketiga, pemerintah mencoba membuka akses pasar (UMKM) lebih luas. Namun, kami tidak bisa berdiri sendiri untuk mewujudkannya. Pemerintah perlu kerja sama dengan pihak swasta di bidang e-commerce dan marketplace,” katanya.

CEO and Co-Founder Blibli Kusumo Martanto yang turut hadir secara virtual pada acara MSMEs Update 2021 sepakat dengan pernyataan Menteri BUMN.

Menurutnya, kolaborasi multisektor harus dilakukan untuk memberdayakan pelaku UMKM demi mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif.

Kusumo mengatakan bahwa saat ini, sekitar 74 persen pelaku UMKM Indonesia sudah sadar terhadap kehadiran e-commerce. Namun, pelaku UMKM yang merasa mampu untuk melakukan transformasi digital baru 20 persen.

Baca juga: Lewat Program Indonesia x Blibli Mitra, Blibli Dorong Transformasi Digital UMKM

“Padahal, banyak potensi yang bisa (pelaku) UMKM dapatkan dari going online, seperti platform untuk promosi, meningkatkan penjualan, memiliki jaringan lebih luas, dan transaksi lebih aman,” ujar Kusumo memaparkan hasil riset Digitalisasi UMKM - Kunci Pertumbuhan Inklusif Perekonomian Indonesia.

Sebagai informasi, riset yang diluncurkan oleh Blibli bersama Harian Kompas dan Boston Consulting Group (BCG) itu mempelajari perkembangan pelaku UMKM mitra Blibli. Riset ini bertujuan untuk mendapatkan potret terkini tentang tantangan yang dihadapi pelaku UMKM serta kesempatan yang dihadirkan oleh teknologi digital, terutama e-commerce.

“Dari hasil riset yang kami lakukan, sekitar 28,8 persen (pelaku) UMKM masih ragu untuk melakukan transformasi digital. Selain itu, 27 persen lain merasa bahwa mereka kurang memahami literasi digital. Kami pikir, dua hal itu yang menjadi kendala utama,” jelas Kusumo.

Baca juga: Rayakan Hari Perempuan, Blibli Luncurkan Women’s Day Campaign

Oleh karena itu, lanjutnya, Blibli tak hanya berkomitmen untuk menyediakan platform, tapi juga menjadi mitra yang akan mendampingi UMKM melakukan transformasi digital.

“Sebagai contoh, saat kami mengadakan kompetisi The Big Start, banyak pelaku UMKM memiliki produk bagus dan punya potensi untuk bisa lebih (bagus lagi dengan) meningkatkan kualitas. Pada acara itu, Blibli memberikan beragam pelatihan, mulai dari sisi branding, mengatur finansial, produksi, hingga digital marketing,” jelas Kusumo.

Selain itu, Blibli juga turut melakukan kerja sama multisektor dengan berbagai pihak. Pertama, bekerja sama dengan pemerintah menyelenggarakan program Bangga Buatan Indonesia (BBI). Pada program ini, Blibli sebagai e-commerce lokal telah mendukung lebih dari 130.000 pelaku UMKM.

Baca juga: Ini Cara Blibli Hentikan Permainan Harga Obat Terapi Covid-19

Kedua, Blibli berkolaborasi dengan Small and Medium Enterprises and Cooperatives (SMESCO) Indonesia mengadakan pelatihan bagi UMKM pemula dengan tajuk Kakak Asuh UMKM. Pada program ini, sekitar 234 UMKM mampu meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas digital demi pertumbuhan bisnis mereka.

Ketiga, Blibli mendukung program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Sekretariat Negara untuk menutup kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan industri pada masa kini. Pada program ini, Blibli berkontribusi dalam menghadirkan kurikulum untuk masa pengajaran selama enam bulan di Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Keempat, kami menghadirkan Blibli Mitra sebagai omnichannel yang menghubungkan UMKM online dengan offline, seperti toko kelontong atau toko lingkungan kecil,” kata Kusumo.

Baca juga: Donasi Tabung Oksigen mulai Rp 5.000 di Blibli, Begini Caranya

Melalui Blibli Mitra, UMKM online mendapatkan saluran distribusi baru karena mereka dapat memasok produknya ke toko offline. Program ini melibatkan banyak pelaku UMKM dengan rasio penjual aktif sebesar 85 persen.

Kusumo mengatakan, ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk mendukung transformasi digital UMKM Indonesia. Namun, hal terpenting adalah semangat juang pelaku UMKM untuk terus belajar dan mengembangkan bisnisnya.

“Pelaku UMKM perlu waktu, konsistensi, dan perjuangan untuk berkembang lebih jauh,” kata Kusumo.


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com