Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Beberkan Hasil Penerapan PPKM di Sulawesi

Kompas.com - 28/08/2021, 07:17 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan PPKM di Sulawesi dinilai mulai membuahkan hasil, di mana selama bulan Agustus ini kasus aktif sudah mulai turun rata-rata sebesar -8,77 persen. Dari 6 Provinsi di wilayah Sulawesi, 5 Provinsi sudah turun cukup signifikan, hanya Provinsi Sulawesi Tengah yang masih naik angkanya.

Namun demikian pada Minggu ke-3 dan 4 Agustus ini sudah mulai melandai dan menurun trennya, dengan rata-rata kasus aktif 9.032 kasus pada Minggu ke-4, turun dari minggu
sebelumnya sebesar rata-rata 10.054 kasus.

“Sulawesi Tengah sudah punya formula untuk pengendalian Covid-19, jika formula tersebut direplikasi ke semua posko, saya yakin level asesmen akan segera turun," kata Airlangga dalam keterangan resminya, Sabtu (28/8/2021).

Untuk Provinsi Sulawesi Tengah, Airlangga menargetkan pada PPKM dapat turun ke Level 3. Upaya pun tinggal melanjutkan apa yang sudah dicapai, karena angka mobilitas sudah turun dan tingkat kasus aktif sudah turun ke tingkat 2, hanyasaja tingkat BOR di Sulawesi Tengah yang masih tinggi.

Baca juga: Simak Syarat Lengkap Naik Kereta selama PPKM Level 3

Pemerintah hanya perlu menambah jumlah konversi tempat tidur dan memanfaatkan tempat isolasi terpusat.

Vaksinasi Covid-19 dan peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan harus dilaksanakan secara bersama. Percepatan vaksinasi terus didorong agar bisa mencapai target, sebagaimana arahan Presiden Jokowi bahwa vaksinasi harus terus dipercepat hingga lebih dari  juta suntikan per hari.

Provinsi Sulawesi Tengah berada pada Level Asesmen TK-4, dengan total kasus kumulatif sampai dengan 25 Agustus 2021 sebanyak 40.617 kasus, total sembuh 31.527 kasus, tingkat
kesembuhan 77,62 persen, dan tingkat kematian 3,13 persen.

BOR di Provinsi Sulawesi Tengah tingkat keterisiannya 51 persen. Kabupaten Poso memiliki BOR paling tinggi (70 persen), disusul dengan Kota Palu (62 persen).

Baca juga: Simak, Ini Aturan PPKM Level 3 Untuk Wilayah Perkantoran

Sebanyak 10 Kabupaten/Kota BOR kurang dari 50 persen. Sementara itu, mobilitas masyarakat sudah menunjukkan penurunan sebesar -6,59 persen.

Capaian testing yang tertinggi di Kabupaten Parigi Moutong (65,6 persen), dan Kabupaten Donggala (23,0 persen). Sedangkan yang lain masih di bawah 20 persen.

Kemudian, capaian tracing yang tertinggi di Kabupaten Banggai Laut (85,71 persen), Toli-Toli (30,86 persen), Kota Palu (20 persen), dan Kabupaten Morowali (2,44 persen).

Capaian vaksinasi di Sulawesi Tengah sebesar 17,48 persen dan masih jauh berada di bawah ratarata nasional yang sebesar 28,53 persen. Terkait dengan capaian vaksinasi dosis pertama, hanya Kota Palu dan Morowali yang capaiannya sudah di atas nasional.

Masih terdapat 7 kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya masih di bawah 10 persen, sehingga perlu segera dilakukan upaya percepatan vaksinasi.

Baca juga: Simak Syarat Naik KRL di Masa PPKM Level 3

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com