Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eileen Rachman dan Emilia Jakob
Character Building Assessment & Training EXPERD

EXPERD (EXecutive PERformance Development) merupakan konsultan pengembangan sumber daya manusia (SDM) terkemuka di Indonesia. EXPERD diperkuat oleh para konsultan dan staf yang sangat berpengalaman dan memiliki komitmen penuh untuk berkontribusi pada perkembangan bisnis melalui layanan sumber daya manusia.

Pengembangan Karyawan Saat WFH

Kompas.com - 28/08/2021, 08:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA masa pandemi yang telah berlangsung selama satu setengah tahun, sebagian besar orang dan perusahaan sibuk menjalankan mode bertahan hidup.

Perusahaan melakukan berbagai cara untuk bertahan dalam situasi ini. Ada yang merumahkan karyawannya. Ada pula yang memotong gaji karyawan meski tetap mendorong mereka untuk produktif pada masa krisis.

Banyak perusahaan yang berhasil bertahan dengan cara-cara tersebut. Keberhasilan itu tentunya disyukuri oleh para karyawan. Namun, pertanyaan menggelitik yang perlu kita ajukan adalah “seberapa jauh kita memberikan perhatian pada pengembangan karyawan?”.

Hasil penelitian Gallup menunjukkan, 87 persen milenial menganggap pengembangan dan kesempatan mengembangkan karier sangat penting. Namun, ternyata 75 persen karyawan merasa bahwa selama ini, mereka melakukan pengembangan kariernya tanpa bimbingan perusahaan.

Baca juga: Tips Mengembangkan Karier pada 2021

Pada masa pandemi Covid-19, banyak karyawan terpaksa melakukan pekerjaan dari rumah atau work from home (WFH). Selama WFH, 31 persen karyawan merasa pengembangan diri mereka menurun.

Tidak hanya itu, banyak karyawan tidak melihat ada program atau upaya pengembangan yang diinisiasi oleh pihak perusahaan selama pandemi. Padahal, mereka merasa telah bekerja keras selama pandemi.

Dengan pergeseran kehidupan perkantoran ke model hybrid atau bahkan remote, banyak karyawan yang meragukan perusahaan masih menjadikan pengembangan diri sebagai agenda penting.

Pengembangan karyawan memang perlu diatur dalam program perusahaan. Ada perusahaan yang berupaya menyelenggarakan e-learning yang interaktif agar menarik bagi karyawannya. Namun, tak jarang karyawan yang bekerja remote juga enggan berpartisipasi.

Baca juga: 3 Tanda Work from Home Cocok untuk Kamu

Sebanyak 70 persen karyawan tidak terlalu percaya bahwa online learning merupakan salah satu metode efektif untuk mempelajari keterampilan tertentu. Tentunya, ini harus diiringi dengan kesungguhan niat untuk berkembang. Sebaik apa pun program yang dibuat perusahaan, akan percuma bila karyawan sudah puas dengan keterampilan yang dimilikinya saat ini.

Sudah waktunya, baik perusahaan maupun karyawan, untuk menerima situasi hybrid ini sebagai kondisi tetap, bukan sementara. Dengan demikian, upaya pengembangan karyawan pun dapat dipersiapkan dengan memperhitungkan situasi ini. Setiap karyawan wajib mengembangkan diri dan berhak memperoleh program pengembangan sesuai kebutuhannya.

Program pengembangan

Eileen RachmanDok. EXPERD Eileen Rachman

Penelitian menunjukkan, kurang dari 30 persen karyawan tertarik mengikuti program pengembangan yang dibuat perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu berusaha menjual program ini secara menarik.

Memang, ada perusahaan yang sudah memberi gambaran jelas tangga karier dan panduan untuk menapakinya kepada karyawan. Namun, ada juga yang belum memilikinya.

Baca juga: Pentingnya Berpikir Positif untuk Pengembangan Diri

Perlu strategi cermat agar setiap individu dalam organisasi memiliki motivasi untuk maju dan mengembangkan kariernya. Hal ini mengingat 33 persen dari karyawan yang mencari pekerjaan baru beralasan bahwa mereka mencari kesempatan untuk berkembang.

Artinya, bila mereka menemukan kesempatan berkembang di dalam perusahaan, nilai turn over karyawan akan berkurang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com