Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghemat Biaya Bisnis UMKM di Masa Pandemi

Kompas.com - 28/08/2021, 10:15 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Maksimalkan tenaga kerja yang sudah ada

Memangkas gaji atau melakukan PHK adalah jalan terakhir untuk menyelamatkan keuangan bisnis. Jika masih ada cara lain, sebaiknya itu tidak dilakukan karena masalah ini sangat sensitif.

Kamu dapat menghemat biaya tenaga kerja dengan langkah lain, yakni memaksimalkan karyawan yang sudah ada. Artinya, tidak merekrut karyawan baru untuk sementara waktu sampai keadaan membaik.

Apabila ada penambahan kerja karena inovasi yang kamu lakukan untuk mendongkrak penjualan, dapat dibebankan kepada karyawan. Tentunya dengan memberikan tambahan upah yang wajar.

Atau bisa juga dengan mendiskusikannya kepada karyawan bahwa akan ada tugas lain di luar pekerjaan sebelumnya, namun tanpa upah tambahan. Diharapkan karyawan juga dapat mengerti kondisi bisnis yang sedang terpuruk.

Baca Juga: Tertarik Bisnis Apotek atau Toko Obat di Rumah? Segini Biayanya

Manfaatkan teknologi

Perkembangan teknologi sudah semakin canggih. Kamu dapat memanfaatkannya untuk menghemat keuangan.

Misalnya, mengganti kertas dengan dokumen elektronik, meeting atau rapat virtual dengan rekan bisnis sehingga menekan biaya transportasi dan akomodasi.

Maksimalkan juga peran teknologi untuk jualan online. Melalui internet dan media sosial, seperti instagram, twitter, facebook, youtube, tiktok dalam rangka memasarkan barang atau jasa.

Kalau biaya iklan di baliho, TV sangat mahal. Lebih baik di media sosial, tinggal buat akun, gencar promosi, maka pemasaran dapat langsung menyasar target sasaran.

Ajukan asuransi

Mengajukan asuransi bukannya malah menambah beban biaya bisnis? Memang kelihatannya seperti itu, karena kamu harus membayar premi setiap bulan atau saban tahun.

Namun bila dipikir-pikir, asuransi dapat melindungi diri sendiri, keluarga, bisnis, aset, tempat usaha, sampai karyawan dari risiko yang dapat terjadi kapansaja.

Misalnya rumah yang menjadi tempat usahamu terbakar, jika sesuai polis, maka kamu dapat mengajukan klaim dan perusahaan akan menanggung kerugiannya.

Lakukan Penghematan dengan Tepat untuk Bisnis yang Lebih Baik

Berhemat sebetulnya bukan harus dilakukan ketika keuangan bisnis sedang kembang kempis di masa pandemi. Tetapi juga diimplementasikan ketika sedang ‘berjaya.’

Sebab, dengan menghemat pengeluaran, kamu tidak saja menjaga keberlangsungan bisnis, namun juga dapat mencapai tujuan jangka panjang bisnis, seperti ekspansi atau lainnya.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab seenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com