Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Klaim Produksi Pertanian Lokal Penuhi Kebutuhan Nasional dan Tekan Impor

Kompas.com - 28/08/2021, 12:57 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, tugas dan fungsi Kementan selama ini fokus menangani produktivitas dan budidaya.

Dia menuturkan, harga dan stabilisasi pangan ditangani bersama dengan kementerian dan lembaga lain. Namun, Kementan juga mendorong hilirisasi produk pertanian agar memiliki nilai tambah bagi petani.

"Alhamdulillah kita sudah memenuhi target, di mana produksi beras kita selama kurang lebih 2 tahun terakhir dalam kondisi cukup dan terkendali,” ujarnya, Jumat, (27/8/2021).

Bahkan, lanjut Kuntoro, Kementan saat ini juga bisa menjaga ketersediaan 11 bahan pokok untuk kebutuhan 270 juta masyarakat Indonesia.

Kementan melaporkan, produksi beras nasional dalam dua tahun terakhir sangat menjanjikan. Hingga minggu ketiga Agustus 2021, stok beras mencapai 7,60 juta ton dengan persebaran 1,52 juta ton di penggilingan, 708.000 ton pedagang, 1,16 juta ton di Badan Urusan Logistik (Bulog) dan lainnya.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Pertanian, Kementan Perbaiki Tata Kelola Pupuk Subsidi

Selain tercukupinya produksi beras nasional, upaya strategis Kementan bersama para stakeholder sektor pertanian lainnya juga mulai dirasakan, salah satunya peningkatan kinerja ekspor pertanian.

Kinerja ekspor pertanian periode Januari–Juli 2021 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami pertumbuhan positif, yakni 8,72 persen year on year (YoY). Total ekspor secara keseluruhan dari Januari hingga Juli 2021 mencapai 2,24 miliar dollar AS.

Di sisi lain, nilai impor Indonesia pada Juli 2021 mencapai 15,11 miliar dollar AS atau turun 12,22 persen jika dibandingkan Juni 2021.

Secara spesifik, impor produk nonmigas pada Juli 2021 yang mencapai 13,33 miliar dollar AS juga turun sebesar 10,67 persen jika dibandingkan Juni 2021.

Adapun beberapa masalah distribusi pangan yang terjadi saat ini masih terkait infrastruktur pemasaran dan logistik. Kuntoro mengatakan, karena produk pertanian bersifat perishable maka memerlukan penanganan khusus.

Baca juga: Dalam 2 Tahun Terakhir, Mentan SYL Klaim Kementan Tak Rekomendasikan Impor Beras

Selain itu, kata dia, perlu juga sentuhan berbagai pihak dalam memperbaiki infrastruktur, informasi pasar, dan distribusi produk pertanian, di samping pemanfaatan teknologi pascapanen,

"Masalah ini sebenarnya butuh dukungan dari kementerian dan instansi lain, juga dukungan dari Pemda dan stakeholder yang ada," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Kolaborasi daerah

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S Januardi menyatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banten siap berkolaborasi dengan Kementan sebagai leading sektor pembangunan pertanian Indonesia.

"Kami mendukung Kementan dalam membangun Infrastruktur pemasaran hasil pertanian maupun penanganan produknya. Alhamdulillah sudah kita inisiasi sebagai bentuk dukungan bagi pelaku utama dan pelaku usaha," katanya.

Baca juga: Hibahkan Alsintan ke Petani Kediri, Mentan SYL Yakin Bisa Genjot Produktivitas Pertanian

Budi menyebutkan, sejauh ini pihaknya sudah mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pandeglang Berkah Maju yang bergerak pada budidaya maupun pemasaran beras, jagung, sorgum, dan produk pertanian lainnya.

"Kami terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas pangan pokok untuk mempertahankan Pandeglang sebagai kontributor pangan beras terbesar bagi Provinsi Banten dan nasional,” katanya.

Dia menegaskan, upaya tersebut terus dilakukan dengan percepatan tanam dan pemberian bantuan bibit berkualitas.

Pada kesempatan tersebut, Budi juga berterima kasih atas fasilitas dan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian yang diinisiasi Kementan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kami berharap KUR pertanian menjadi solusi bagi para pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian dalam memperkuat permodalan, sehingga dapat lebih berdaya saing dan meningkatkan kesejahteraannya," tuturnya.

Baca juga: Jaga Pasokan Air, Petani Bali Manfaatkan Program RJIT Kementan

Perlu diketahui, saat ini Kementan turut gencar mendorong pemanfaatan program KUR Pertanian yang disediakan pemerintah, kurang lebih Rp 70 triliun.

Kementan telah pula merumuskan 5 strategi cara bertindak (5CB) sektor pertanian, sebagai upaya penyediaan ketersediaan pangan dan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid 19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com