Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan Tinggi China Kecam Budaya Kerja 996, Apa Itu?

Kompas.com - 28/08/2021, 19:07 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNN


BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China memberi peringatan kepada perusahaan yang memperkerjakan pekerjanya melampaui batas.

Dilansir dari CNN, Sabtu (28/8/2021), Pengadilan Tinggi China mengeluarkan peringatan panjang terhadap praktik kerja China yang dikenal dengan sebutan budaya kerja 996.

Praktik kerja 996 adalah kultur di China, di mana pekerja dibiasakan bekerja mulai pukul 9 pagi hingga 9 malam dalam enam hari pada satu mingggu.

Baca juga: Pemerintah China Bakal Atur Harta Orang Terkaya, Untuk Apa?

 

Praktik kerja ini disebut banyak dipraktikkan di perusahaan-perusahaan teknologi besar, perusahaan rintisan atau start up, serta perusahaan swasta lain.

"Beberapa waktu terakhir, kerja lembur ekstrem di beberapa industri telah mendapat perhatian masyarakat luas," ujar Pengadilan Tinggi Beijing dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan bersama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Keamanan Sosial.

Di dalam keterangan tersebut dijelaskan, pekerja berhak atas waktu istirahat dan liburan. Selain itu juga ditegaskan, pengusaha wajib mematuhi sistem jam kerja nasional yang telah ditetapkan pemerintah.

Keterangan tertulis tersebut menyebutkan beberapa contoh perusahaan di berbagai industri yang melanggar aturan ketenagakerjaan, termasuk perusahaan kurir yang meminta pekerjanya bekerja dengan skema 996 tersebut.

Baca juga: Pemerintah China Larang Jasa Bimbingan Belajar Tarik Bayaran

Meski demikian, tidak disebutkan secara eksplisit nama dari perusahaan yang melakukan praktik tersebut.

"Meminta pekerja untuk bekerja sebanyak itu telah melanggar hukum secara serius mengenai perpanjangan batas atas jam kerja dan harus dianggap tidak sah," tulis pengadilan.

Penolakan publik terhadap budaya kerja berlebihan bukanlah hal baru di China. Sebelumnya, pendiri Alibaba Jack Ma, dikritisi oleh publik sektiar dua tahun lalu setelah ia menyebutkan budaya kerja 996 sebagai berkah besar.

Selain itu, undang-undang ketenagakerjaan China juga telah melarang pekerja untuk bekerja selama itu.

"Tidak ada salahnya mengadvokasi bekerja keras, namun tidak bisa dijadikan tameng bagi perusahaan untuk melanggar tanggung jawab hukum mereka," tulis pengadilan.

Baca juga: Hindari Mencari Kerja dengan Cara Ini Kalau Ingin Berhasil

Debat mengenai budaya kerja 996 atau budaya kerja berlebihan tersebut muncul kembali tahun ini seiring dengan adanya pengetatan aturan pemerintah terhadap perusahaan swasta.

Pada Januari lalu, perusahaan e-commerce Pinduoduo mendapatkan reaksi keras atas tuduhan perusahaan menerapkan jam kerja berlebih terhadap pekerjanya.

Tuduhan muncul setelah dua karyawan meninggal secara tidak terduga, salah satunya meninggal karena bunuh diri.

Saat itu, perusahaan tidak merespon tuduhan mengenai budaya kerja tersebut, namun mereka mengatakan telah menyiapkan tim untuk menyediakan konseling menanggapi kejadian bunuh diri tersebut.

Belakangan, pemuda di China juga mulai menolak budaya kerja berlebihan, dengan menyerukan budaya untuk bersantai atau disebut dengan 'tang ping'.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN, Ini Syarat dan Posisi yang Dibutuhkan

Pada bulan Januari, perusahaan e-commerce Pinduoduo (PDD) menghadapi reaksi keras atas tuduhan bahwa mereka terlalu banyak bekerja pada karyawannya, setelah dua karyawannya meninggal secara tak terduga, termasuk seorang pria yang meninggal karena bunuh diri.

Filiosofi dari seruan tersebut adalah menolak tekanan masyarakat terhadap siklus bekerja keras, menikah, memiliki anak, atau membeli properti. Kaum muda China menilai, siklus hidup tersebut tak lagi menjadi tujuan karena imbal hasil yang kian berkurang.

Baca juga: 6 Langkah Untuk Kembali Membangun Karir di Tahun 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com