Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTPN Group Tak Lagi Rugi, Ini Komentar Stafsus Erick Thohir

Kompas.com - 29/08/2021, 10:12 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga buka suara mengenai kinerja Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III.

Perusahaan pelat merah tersebut meraup untung pada Juni 2021 lalu, usai menderita kerugian di tahun sebelumnya. Hal ini mendapatkan apresiasi dan pujian dari Kementerian BUMN.

Menurut Arya Sinulingga, langkah transformasi yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara, menjadi salah satu bukti keberhasilan Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Baca juga: Sempat Rugi, PTPN Group Kini Kantongi Laba Bersih Rp 1,45 Triliun

“Ini menjadi contoh keberhasilan Kementerian BUMN dalam melakukan restrukturisasi, transformasi, dan meningkatkan kinerja Holding Perkebunan Nusantara,” kata Arya dalam keterangannya, dikutip Minggu (29/8/2021).

Arya menambahkan, kondisi PTPN Group sebelum ini dalam kondisi sulit. Beban utang menumpuk akibat kinerja kerja yang buruk.

Bahkan pada kondisi berat tersebut utang Holding Perkebunan Nusantara menumpuk, hingga tercatat mencapai Rp 41 triliun.

“Tahun lalu, Holding PTPN masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,1 triliun. Namun, kinerja Holding kini sudah moncer. Bahkan, bisa menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1,4 triliun,” ujar Arya.

Baca juga: Garuda Indonesia Rugi Rp 35,38 Triliun pada 2020

Selain itu, Arya juga memuji langkah Holding PTPN menerapkan teknologi digital, bahkan sudah berhasil menembus tingkat maturitas level 4.

Kondisi ini mampu mengubah citra PTPN dari perusahaan yang megap-megap dan sulit berkembang menjadi perusahaan yang moncer.

“Bayangkan, selama ini kan citra PTPN adalah perusahaan tradisional. Kini, PTPN masuk ke level teknologi digital dengan maturitas level 4. Hanya ada tiga BUMN lho, yang masuk level itu. Salah satunya PTPN ini,” ucap Arya.

Restrukturisasi dan transformasi telah dilakukan Holding PTPN sejak 2019 yang membuatnya berhasil mencatatkan kenaikan laba, menyelesaikan restruktutisasi utang senilai Rp 41 triliun, dan meluncurkan merk ritel premium Nusakita.

Kenaikan laba bersih PTPN III tercatat sebesar 227,81 persen senilai Rp 1,45 trilliun atau naik dua kali lipat lebih dibanding tahun lalu, yang merugi sebesar Rp 1,1 trilliun.

Baca juga: Pelni Catat Kinerja Angkutan Barang Naik 85 Persen pada Semester I-2021

Adapun revenue Holding Perkebunan Nusantara ini mencapai Rp 21,26 triliun atau tumbuh sebesar 36,37 persen (yoy) dari pencapaian tahun lalu.

Holding PTPN juga berhasil menggondol Digital Technology Award 2021 melihat upaya Holding PTPN menerapkan teknologi digital, antara lain berupa pemanfaatan drone dengan teknologi Electric Virtual Take Off Landing (E-VTOL) untuk pengambilan foto udara di lingkungan PTPN Group.

Perusahaan juga menerapkan pengembangan Agronow sebagai knowledge management, fleet management dan automatic tank control menggunakan Internet of Things (IoT), dan investasi untuk membangun ekosistem digital di sisi suplai berbasis crowfunding.

Baca juga: Semester I 2021, Laba Bersih Bank Sampoerna Merosot Jadi Rp 18,5 Miliar

Penerapan teknologi digital ini ikut membantu proses transformasi keuangan melalui penerapan integrated procurement system mencapai tingkat efisiensi sebesar 9,32 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com