Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Trading Saham: Tahu Waktu yang Tepat!

Kompas.com - 30/08/2021, 10:46 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Melakukan trading di pasar saham memang susah-susah gampang. Tapi, jika Anda mengetahui strateginya, tentu berinvestasi di pasar modal akan mudah dilakukan, plus mendapat profit sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Founder WH Project sekaligus analis Panin Sekuritas William Hartanto mengungkapkan, trading akan menguntungkan ketika investor mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham.

Ia juga menekankan pentingnya analisis sebelum membeli saham, sebagai senjata untuk meminimalkan kerugian.

Baca juga: Blibli Siap Susul Bukalapak IPO, Bagaimana Prospek Saham Teknologi?

“Trading itu bisa menguntungkan banget kalau kita tahu caranya. Kalau sebatas tahu emiten itu bagus, tapi belinya tidak tepat waktu, maka emiten bagus bisa jadi jelek dari sisi harga. Kalau tahu waktu yang tepat, kita bisa meminimalkan risiko,” kata William secara virtual, Sabtu (28/8/2021).

Menurut William, penggunaan analisis teknikal, orientasinya adalah jangka pendek. Dia bilang, melalui analisis teknikal, semua saham bisa diikuti pergerakannya. Berbeda dengan analisis fundamental yang menggunakan sudut pandang laporan keuangan untuk mengukur kelayakan suatu saham.

“Analis teknikal selain orientasinya jangka pendek, salah satu keuntungannya adalah saham apapun bisa kita ikuti karena yang penting adalah trennya, dan naik atau tidaknya harga saham, dan bahkan transaksinya bisa selesai satu hari,” jelas dia.

Dia menggarisbawahi, jika seorang investor bisa mengikuti tren dengan baik, bukan hal yang aneh jika investor tersebut juga bisa mendapat saham yang naik di hari yang sama.

Hal ini juga menurut dia sangat umum terjadi di pasar modal, di hari pertama listing ada saham yang naik tinggi hingga auto rejection atas (ARA) dan kemudian mengalami penurunan yang signifikan hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).

“Kalau bicara tren, semua saham bisa kita ikuti. Bedanya analisis teknikal dan fundamental yaitu cara mengukur target harga. Ibaratnya kapal, kapal bocor-pun bisa diikuti oleh mereka yang menggunakan analisis teknikal, yang penting ada jadwal berangkatnya. Sama seperti saham, yang penting ada momentum atau indikasi akan naik, walaupun secara fundamental saham tersebut dianggap jelek,” jelas dia.

Sebagai contoh, belakangan ini saham–saham seperti bank digital dan teknologi, secara fundamental tidak ada yang suka, karena masih mencatatkan rugi. Tetapi, kalau bicara harga saham naik, itu adalah teknikal dengan memanfaatkan momentum.

“Jadi kita menggunakan grafik untuk mengukur dan menilai target harga. Identifikasi tren juga dilakukan untuk melihat potensi penguatan atau pelemahan,” ujar dia.

Baca juga: Simak Rekomendasi dari Para Analis untuk Saham UNVR

Di sisi lain, analisis teknikal tidak mengenal nilai wajar. Menurut dia, bisa saja kalau saham dalam valuasi yang terlalu mahal dan kinerja laporan keuangan yang merugi dianggap tidak layak. Namun, secara teknikal selama dianggap jelas dan memungkinkan dilakukan trading jangka pendek, itu dianggap wajar pada akhirnya.

“Beda dengan analisis fundamental yang menilai kalau semakin rendah harga saham yang berfindamental baik, misalnya karena masih mencetak laba terus, itu adalah peluang. Sedangakn analisis teknikal, enggak bisa seperti itu. Karena kita bicara momentum dan jika momentumnya berakhir kita harus melepas saham tersebut baik karena profit ataupun cut loss harus dilakukan pada akhirnya,” ujar dia.

Di sisi lain, ketika investor melakukan Analisa teknikal yang salah, dan harga sahamnya turun, William tidak menyarankan untuk investor tiba-tiba beralih ke Analisa fundamental dengan tetap melakukan ‘hold’ terhadap saham tersebut.

“Ketika Anda memberli saham dengan analisis teknikal plan-nya salah, lalu mulai ke fundamental, berpikir saham ini fundamentalnya bagus. ‘Biarpun lagi nyangkut enggak apa-apa di disimpan’. Itu enggak disarankan. Karena, ketikan berbicara teknikal, kita bermain pada momentum, dan kalau momentumnya sudah berakhir, trennya harus turun, ya kita harus lepas saham itu,” tambahnya.

Baca juga: 12 Emiten Bakal Buyback Saham Senilai Rp 4,9 Triliun

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com