JAKARTA, KOMPAS.com - Perencana Keuangan dan CEO Zap Finance, Prita Hapsari Ghozie mengungkapkan, sebanyak 46 persen orang mengalami stres karena masalah keuangan.
Berdasarkan studi Bank of Amerika Merrill Lynch pada 2017, lebih dari dua pertiga milenial mengatakan, tekanan keuangan itu membebani kemampuan mereka untuk lebih produktif.
“Jadi, kalau memiliki rencana keuangan maka tekanan stres harus lebih sedikit," ujar Prita secara virtual di acara FestiFund 2021, Sabtu (28/8/2021).
Baca juga: Ini Tips Berburu Cuan Bagi Investor Milenial
Prita mengatakan, kondisi bisnis dan ekononi yang sedang kurang bagus karena Covid-19, seperti pendapatan berkurang, kena PHK hingga bisnis yang lesu, siapa pun tentu memiliki impian untuk mencapai yang namanya financial wellbeing atau kesejahteraan finansial.
"Pada saat kita belum mencapai financial wellbeing, tekanan stres akan bertubi-tubi. Adapun tahapan untuk mencapai hal itu dimulai dari financial ignorance kemudian ke financial anxiety, financial maturity, financial pride, dan financial wellbeing," ucapnya.
Financial maturity merupakan kondisi saat kita sudah bisa mengambil keputusan finansial tanpa diatur orang lain. Sementara financial pride ditandai dengan pekerjaan yang sudah mapan dan pengeluaran yang lebih kecil dari pemasukan, sehingga bisa berinvestasi lebih dari setengah dari penghasilannya.
"Milenial yang kebanyakan masih di tahapan financial anxiety perlu naik kelas sampai ke yang namanya financial wellbeing. Tentu sebelum pensiun, perlu merdeka finansial," jelas dia.
Merdeka finansial yang dimaksud Prita Ghozie adalah, kondisi seseorang yang sudah memiliki passive income untuk membiayai pengeluaran hidup. Passive income bisa diwujudkan dengan investasi
Secara konkret ketika milenial berinvestasi, akan menjadi langkah awal untuk meraih financial wellbeing. Namun, tentunya milenial perlu membuat tujuan keuangan sebagai target investasinya.
Misalnya, investasi yang digunakan untuk rencana pernikahan, dan jika sudah menikah, mungkin tujuan investasinya untuk dana pendidikan anak.
"Mereka yang bingung itu biasanya mereka yang belum berkeluarga. Kalau sudah berkeluarga pasti kebutuhannya otomatis banyak. Kalau masih single dan bingung duit buat apa," jelasnya.
Baca juga: Investasi Jangan FOMO! Apa Itu?
Langkah berikutnya terkait utang, jika Anda seorang milenial yang tidak memiliki utang, tentu bagus bagi finansial Anda. Dalam posisi ini, Anda perlu memikirkan kebutuhan untuk mengalokasikan dana darurat.
"Kalau belum punya dana darurat lompat ke investasi, itu bahaya banget. Misalnya investasi di reksa dana saham, terus lagi fluktuatif sehingga minus, tapi tiba-tiba butuh uang, kan sayang jual reksa dana yang lagi minus,” ujar dia.
Dia juga menjelaskan untuk kebutuhan dana darurat juga bisa memanfaatkan reksa dana pasar uang. Jika dana darurat Anda sudah terkumpul sbesar tiga kali pengeluaran bulanan, Anda bisa langsung meningkatkan porsi investasi Anda.
"Menariknya, dana darurat bisa ditaruh di reksa dana pasar uang. Jadi nggak masalah investasi, yang penting alokasinya untuk dana darurat, bukan untuk yang lainnya. Jika dana darurat sudah terkumpul yakni 3 kali pengeluaran bulanan, baru digedein lagi investasinya," imbuhnya.
Baca juga: Jokowi: Saya Senang Peningkatan Investor BEI Didominasi Domestik dan Milenial
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.