JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo masih terus mewaspadai dua risiko yang terjadi dalam ekonomi global sepanjang tahun ini dan tahun depan.
Risiko tersebut sangat mempengaruhi kondisi realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan performa nilai tukar rupiah.
Dia bilang, risiko tersebut masih membayangi meski pemulihan di negara-negara di dunia sudah terlihat.
Baca juga: Viral Unggahan Uang Logam Rp 100.000 Terbuat dari Emas, Ini Kata BI
"Kami lihat pertumbuhan ekonomi global membaik (dengan target pertumbuhan) 5,8 persen tahun ini dan 4,3 persen 2022. Pasar keuangan stabil, ketidakpastian sedikit menurun. Tapi ada risiko yang kami pantau," ujar Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (30/8/2021).
Perry mengungkapkan, risiko pertama adalah perkembangan Covid-19 varian delta yang akhir-akhir ini masih menyebar di berbagai negara termasuk Indonesia.
Perkembangan varian ini dan varian baru lainnya akan mempengaruhi pertumbuhan ke depan, tergantung dari kemajuan vaksin dan stimulus fiskal yang disebar pemerintah.
"Akses vaksin dan (kemampuan) stimulus negara di dunia terjadi divergensi. Divergensi global perlu dilihat terutama dampaknya kepada (kinerja) ekspor," kata Perry.
Risiko kedua adalah waktu dan besarnya perubahan kebijakan moneter bank sentral AS, The Fed.
Baca juga: BI Prediksi Terjadi Inflasi 0,01 Persen pada Agustus 2021
Normalisasi kebijakan moneter atau tapering off The Fed ini berpotensi melemahkan nilai tukar rupiah akibat larinya aliran modal asing.
"Statement terakhir (The Fed) mulainya pengurangan likuiditas (akan terjadi) di akhir tahun, meski kenaikan suku bunga masih di penghujung tahun 2022. Reaksi pasar menunjukkan pemahaman investor semakin baik dan ini kita antisipasi perubahan ini kepada stabilitas nilai tukar," tutur Perry.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.