JAKARTA, KOMPAS.com - Reksa dana merupakan salah satu jenis instrumen investasi yang tengah diminati oleh investor.
Melalui instrumen ini, investor yang masih belum banyak mengetahui tentang pasar modal atau pasar uang dapat menanamkan modalnya, dengan risiko relatif rendah.
Namun, sampai saat ini, pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman nyata bagi pasar modal.
Baca juga: Mau Investasi Reksadana Saham? Perhatikan 3 Hal Ini
Investor pun direkomendasikan untuk menyiapkan sejumlah strategi untuk meminimalisir potensi kerugian dari investasi reksa dana.
Head of Investment Specialist Syailendra Capital Mochamad Aldies Sageri mengatakan, di tengah kondisi yang masih fluktuatif, investor khususnya generasi milenial, diminta untuk melakukan analisis terlebih dahulu dan tidak berinvestasi dengan mengikuti tren sesaat.
"Tidak asal dengar dari teman atau FoMO (fear of missing out) di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang masih tersandera pandemi Covid-19. Terkait dengan porsi bisa diukur sesuai dengan preferensi masing-masing investor," kata Aldies dalam gelaran acara FestiFund 2021, dikutip Senin (30/8/2021).
Sementara itu, Direktur Ciptadana Asset Management Herdianto Budiarto menjelaskan, secara alokasi untuk kuartal keempat 2021 tergantung dari preferensi risiko investor.
Namun, ia merekomendasikan skema 30-30-40 untuk preferensi investasi moderat.
Baca juga: Mengenal Reksadana Pasar Uang Beserta Untung Ruginya
"30 persen di equity fund, 30 persen di fixed income fund, dan 40 persen di money market," ujar Herdianto.
"Pertimbangannya sederhana. Ketidakpastian equity lumayan masih tinggi. Fixed income fund diharapkan relatif stabil sampai akhir tahun," tambah dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.