Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Bank Mandiri Kejar Target Pertumbuhan Kredit 7 Persen

Kompas.com - 30/08/2021, 16:15 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan penajaman strategi bisnis perusahaan. Ini diharapkan mampu mendongkrak fungsi intermediasi perbankan hingga akhir tahun ini.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, terdapat tiga fokus dalam penajaman bisnis perseroan.

Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale.

Baca juga: Kredit Perbankan Tumbuh 0,5 Persen, Ini Pendorongnya

Kemudian, perseroan mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah serta penyaluran kredit dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat.

"Sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik," kata Darmawan, dalam keterangannya, Senin (30/8/2021).

Terakhir, bank dengan kode emiten BMRI itu akan mengakselerasi digitalisasi dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses, modernisasi channel, serta peningkatan kapabilitas core banking.

"Lewat strategi ini, Bank Mandiri optimis kredit secara bank only mampu tumbuh 6 persen sampai 7 persen year on year (yoy) pada akhir tahun 2021, tentunya dengan tetap memprioritaskan pertumbuhan secara berkualitas," tutur Darmawan.

Baca juga: BI Catat Kredit Perbankan Tumbuh 0,5 Persen pada Juli 2021

Adapun penyaluran kredit Bank Mandiri hingga kuartal II-2021 sebesar Rp 1.014,3 triliun, tumbuh 16,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini ditopang oleh segmen wholesale banking yang tercatat tumbuh 7,13 persen yoy menjadi Rp 534,2 triliun.

Sementara pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik 20,1 persen yoy menjadi Rp 98,3 triliun hingga kuartal II 2021. Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas kredit yang cukup terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,08 peresen turun 21 bps yoy.

"Kami memandang tren pertumbuhan ini sebagai sinyal positif bahwa permintaan masih ada dan diharapkan akan terus meningkat. Namun, kami akan tetap waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan," ucap Darmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com