Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BLT UMKM Bakal Dilanjutkan di 2022? Ini Kata Menkop Teten

Kompas.com - 30/08/2021, 19:48 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM menjadi salah satu program pemerintah yang menyasar pelaku usaha kecil untuk bisa bertahan di masa pandemi Covid-19. Program bansos ini sudah berjalan di 2020 dan 2021.

Keberlanjutan program BLT UMKM di tahun 2022 pun dipertanyakan sejumlah pihak, tak terkecuali oleh DPR RI. Komisi VI DPR RI berharap program bansos ini masuk dalam anggaran 2022.

Menanggapi hal itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, belum ada kepastian bahwa program BLT UMKM akan berlanjut 2022. Lantaran program bansos harus dibahas dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan ekonomi Nasional (KC-PEN).

Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Anggaran BST hingga BLT Rp 153,7 Triliun Tahun Depan

"BPUM di 2022, belum (ditetapkan), karena proposalnya akan dibahas Komite PEN, jadi bukan di reguler," ungkapnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/8/2021).

Teten mengungkapkan, pandemi Covid-19 diharapkan semakin terkendali di tahun depan, sehingga perekonomian pun turut membaik. Dengan demikian, penyaluran bansos BLT UMKM tak lagi dibutuhkan.

"Mudah-mudahan situasi Covid-19 segera membaik, sehingga tahun depan tidak membutuhkan ini (BLT UMKM)," imbuh dia.

Sebagai informasi, pemerintah telah menyalurkan BLT UMKM dengan anggaran sebesar Rp 28,8 triliun di 2020 dan Rp 15,36 triliun di 2021. Adapun hingga Juni 2021 penyalurannya sudah mencapai Rp 11,76 triliun ke 9,8 juta pelaku UMKM.

Menurut Teten, hal yang diperlukan untuk UMKM secara berkelanjutan adalah kemudahan dalam akses pembiayaan. Oleh sebab itu, pemerintah berupaya mendorong UMKM untuk bisa mendapatkan pembiayaan yang tepat dari lembaga keuangan formal.

Baca juga: 2 Cara Cek Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan via Online

Ia bilang, saat ini penyaluran kredit perbankan untuk UMKM baru mencapai 20 persen. Pemerintah pun menargerkan porsi kredit perbankan buat UMKM bisa mencapai 30 persen di tahun 2024.

Selain itu, pemerintah akan menaikkan plafon kredit usaha rakyat (KUR) dari yang sebelumnya hanya bisa mencapai Rp 500 juta, menjadi bisa sebesar Rp 20 miliar. Teten bilang, ini merupakan bagian dari program KUR khusus yang masih dalam pembahasan.

"KUR khusus itu agar program UMKM naik kelas bisa didukung pula dengan pembiayaan. Ini masih di garap mengenai KUR khusus ini," kata Teten.

Upaya mengembangkan UMKM, lanjutnya, akan dilakukan pula dengan program kewirausahaan. Teten mengatakan, pemerintah tengah menggodok Perpres Kewirausahaan untuk menghasilkan wirausaha yang berdaya saing.

Menurutnya, dari sebanyak 65 juta UMKM di Indonesia, hanya 3,47 persen UMKM yang tergolong berkelas yakni memiliki kapasitas produksi yang memadai dan berdaya saing. Padahal perlu minimal 4 persen UMKM yang berkelas untuk Indonesia bisa jadi negara maju.

"Maka dengan kewirausahaan dan KUR tadi diharapkan kita bisa melahirkan UMKM masa depan yang punya kapasitas produksi dan punya produk yang bersaing di global. Jadi mencetak dari eksisting sekarang dan dari anak-anak muda dengan pendidikan lebih baik," pungkas Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com