Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: Penyaluran Bansos Sesuai Target

Kompas.com - 31/08/2021, 08:51 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memaparkan mengenai progres pelaksanaan program perlindungan sosial (Perlinsos), seiring dengan berjalannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Secara garis besar, program tersebut berjalan sesuai dengan target.

“Program bantuan beras 10 kilogram sudah seluruhnya tersalurkan sesuai dengan target 28,8 juta kelurga," papar Airlangga dalam siaran persnya, Selasa (31/8/2021).

Program tersebut disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 20 juta keluarga pada tahap pertama.

Kemudian pada tahap kedua, disalurkan kepada KPM Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Non PKH, yang sudah diterima oleh seluruh target KPM sebanyak 8,8 juta keluarga.

Baca juga: Cara Daftar DTKS dan Cek Penerima Bansos di cekbansos.kemensos.go.id

Airlangga menjelaskan, untuk bantuan Bantuan Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh (BSU) tahun 2021 telah tersalurkan kepada 2,09 penerima.

“Bantuan subsidi upah, ini Rp1 juta per pekerja, proses DIPA sudah selesai dan telah dicairkan kepada 2,09 juta pekerja,” terang Airlangga.

Selain itu, untuk Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), Airlangga mengatakan realisasinya per 11 Agustus 2021 mencapai Rp14,21 triliun. Banpres tersebut diterima oleh 11,84 juta pelaku usaha mikro atau 92,52 persen dari total anggaran Rp15,36 triliun.

Airlangga memaparkan, realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp340,84 triliun atau 45,8 persen dari pagu.

Baca juga: Pemerintah Disarankan Perluas Penerima Bansos

"(Realisasi) terdiri dari sektor kesehatan 34 persen atau Rp80,48 triliun. Perlinsos ini 55 persen atau Rp102,69 triliun. Untuk UMKM realisasi Rp48,02 triliun atau 29,6 persen. Kemudian program prioritas 44,9 persen atau Rp52,90 triliun. Terkait insentif usaha sebesar Rp56,76 triliun atau 90,3 persen," pungkas Airlangga.

Diperluas

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov menyarankan pemerintah memperluas sasaran penerima bantuan sosial, 

Hal itu dilakukan untuk menahan pelemahan perekonomian pada kuartal III-2021 akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

“Kita tahu struktur ekonomi kita hampir 60 persen ditopang oleh konsumsi masyarakat, konsumsi rumah tangga. Sekarang notabene konsumsi masyarakat konsumsi rumah tangga tertekan, pemerintah mau tidak mau fokus di perlindungan sosial terutama untuk masyarakat yang belum menjadi sasaran bansos,” kata Abra kepada Antara.

Baca juga: BPKP Awasi Penyaluran Bansos Beras

Menurut Abra, selama ini bansos hanya menyasar masyarakat miskin dan rentan miskin.

Padahal, masyarakat yang belum menjadi sasaran bansos bisa jadi kehilangan pendapatan karena terdampak PPKM. Karena itu, diperlukan perluasan bansos untuk menjaga daya beli mereka.

Untuk memenuhi kebutuhan perluasan bansos tersebut, Abra menilai pemerintah bisa melakukan realokasi anggaran di luar kesehatan dan perlindungan sosial.

“Dari hasil evaluasi kami terhadap realisasi belanja pemerintah semester satu kemarin masih banyak yang belum terserap. Masih ada yang realisasi belanjanya di bawah 30 persen,” ucap Abra.

Dari situ, pemerintah masih bisa memiliki anggaran sehingga tidak perlu menambah defisit atau menarik utang baru.

“Daripada menambah defisit kita, menjadi beban APBN kita lagi nanti,” imbuh Abra.

Baca juga: Risma: Bansos Tidak Bisa Terus-menerus, Pemerintah Punya Keterbatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com