Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akui Keberadaan Bitcoin dkk, Bank Sentral Kuba Bakal Atur Aset Kripto

Kompas.com - 31/08/2021, 11:20 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNBC


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Sentral Kuba kini mengakui keberadaan mata uang kripto sejenis bitcoin sebagai salah satu alat pembayaran yang sah.

Bank sentral menyebut, keputusan tersebut diambil untuk alasan kepentingan sosial ekonomi.

Dilansir dari CNBC, Selasa (31/8/2021), pihak bank sentral melalui dokumen Resolution 215 yang diterbitkan Kamis (26/8/2021) lalu mengatakan bakal mengeluarkan beberapa aturan baru untuk mengatur keberadaan mata uang digital tersebut.

Penyedia jasa aset kripto dan sejenisnya, nantinya bakal membutuhkan izin dari bank sentral untuk bisa tetap beroperasi.

Baca juga: Akhir Pekan, Harga Bitcoin dkk Kompak Melemah

"Ini merupakan sejarah mereka mulai mengakui (mata uang kripto), ujar data analis fintech yang berbasis di London, Inggris, Boaz Sabrodo.

Seperti diketahui, Kuba saat ini tengah menghadapi sanksi embargo yang diperketat di bawah mantan presiden AS Donald Trump dan kini dilanjutkan oleh Presiden Joe Biden.

Embargo tersebut membuat orang sulit menggunakan dan mendapatkan dollar AS di negara tersebut.

Keputusan negara tersebut untuk menerima aset kripto dinilai bakal membantu pengetatan sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintahan AS.

"(Pemerintah Kuba) adalah pemerintahan konservatif yang masuh diatur dengan cara tradisional Marxis. Faktanya, bank sentral komunis Kuba ini didirikan oleh Che Guevara. Dengan mereka mengatur secara hati-hati (aset kripto) menunjukkan mereka tertarik dengan apa yang bisa didapatkan," ujar Boaz.

Baca juga: Ini Perbedaan Aset Kripto dengan Uang Terbitan Bank Sentral

Masyarakat Kuba saat ini juga kian kesulitan untuk mengirim atau menerima uang dari dan ke Amerika Serikat.

Tahun lalu, Western Union, salah satu channel untuk menerima remitansi yang telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun di Kuba harus menutup lebih dari 400 kantor mereka akibat kian ketatnya sanksi di pemerintahan Trump.

Hal tersebut membuat proses menerima dan mengirim uang dari dan keluar Kuba menjadi kian rumit.

Kebutuhan akan uang tunai yang kian tinggi, menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan penggunaan aset kripto di Kuba.

"Terdapat beberapa sektor dan beberapa orang yang telah beralih pada mata uang kripto," ujar Profesor Antropologi di Portland State Universiity, Mrinalini Tankha.

Baca juga: Malaysia Larang Platfrom Jual-Beli Aset Kripto Binance Beroperasi

Dia memuji komunitas kripto yang berkembang seiring dengan kebangkitan internet di Kuba.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Naik Rp 6.000 Per Gram, Cek Rincian Harga Emas Antam 16 April 2024

Earn Smart
Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Resmi Melantai di BEI, Harga Saham ATLA Melesat 35 Persen

Whats New
Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Bulog Serap 120.000 Ton Gabah Lokal Selama Libur Lebaran

Whats New
Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen

Whats New
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, KAI Proyeksi Hari Ini Ada 900.000 Pengguna KRL

Whats New
Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Info Pangan 16 April 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Naik, Cabai Turun

Whats New
IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Usai Libur Lebaran, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com