Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Sekolah Kerek Inflasi 0,03 Persen di Bulan Agustus

Kompas.com - 01/09/2021, 11:51 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi bulan Agustus 2021 mencapai 0,03 persen. Secara tahunan (year on year/yoy), inflasi mencapai 1,59 persen, lebih tinggi dibanding perolehan pada bulan Juli yakni 1,52 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, penyumbang inflasi pada bulan ini adalah biaya sekolah dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi.

Komoditas lain yang menyumbang inflasi adalah tomat, ikan segar, rokok kretek, dan sewa rumah.

Baca juga: Skema Subsidi Elpiji dan Listrik Diganti, Sri Mulyani: Picu Peningkatan Inflasi

"Inflasi bulan Agustus sebesar 0,03 persen. Tingkat inflasi bulan Agustus masih sangat terkendali," kata Setianto dalam konferensi pers rilis Inflasi Bulan Agustus, Rabu (1/9/2021).

Dari 90 kota IHK, terdapat 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Kota Kendari mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,62 persen, sedangkan Sorong mengalami deflasi tertinggi sebesar -1,04 persen.

Komoditas penyebab inflasi di Kota Kendari adalah kelompok ikan-ikanan, mulai dari ikan layang, ikan benggol, ikan kembung, ikan selar, hingga ikan teri.

Sementara itu, komoditas penyebab deflasi di Sorong adalah ikan kembung, tarif angkutan udara, cabai rawit, kangkung, dan sawi hijau.

Uang sekolah

Menurut kelompok, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pendidikan sebesar 1,20 persen dengan andil 0,07 persen. Biaya pendidikan tingkat SMP dan perguruan tinggi memberi andil 0,02 persen, dan uang sekolah pada tingkat SMA memberi andil 0,01 persen.

"Ini cukup tinggi karena memang masa ajaran baru di bulan Agustus menjadi momentum bagi sekolah untuk meningkatkan operasional kegiatan pendidikan baik SD, SMP, SMA, dan kuliah," beber Setianto.

Baca juga: BI Prediksi Terjadi Inflasi 0,01 Persen pada Agustus 2021

Tingginya biaya pendidikan mendorong tingkat inflasi inti menjadi 0,21 persen di bulan Agustus. Inflasi inti memberikan andil cukup besar terhadap inflasi bulan Agustus, yakni 0,14 persen.

"Bagi sekolah swasta, ini menjadi momentum untuk meningkatkan pelayanan dengan meningkatkan biaya pendidikan. Sekolah dasar, SMP, maupun akademi atau perguruan tinggi, semua masuk dalam inflasi inti," ujar dia.

Di sisi lain, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang deflasi 0,08 persen. Dari 4 sub-kelompok, terdapat 1 kelompok mengalami deflasi dan 3 lainnya inflasi.

Sub-kelompok makanan -0,48 persen, sedangkan sub-kelompok minuman tidak beralkohol mengalami inflasi 0,19 persen, minuman beralkohol mencapai 0,35 persen, serta sub-kelompok rokok dan tembakau 0,39 persen.

"Komoditas yang mengalami deflasi yaitu komoditas cabai rawit 0,05 persen; daging ayam ras, cabai merah masing-masing andilnya 0,04 persen; dan bayam, buncis kacang panjang, sawi hijau, mencapai 0,01 persen," pungkas Setianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com