Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Petani Naik Lagi di Bulan Agustus, Capai 104,68

Kompas.com - 01/09/2021, 14:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Agustus 2021 sebesar 104,68 atau naik 1,16 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.

Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,17 persen; lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,01 persen.

"NTP Agustus dipengaruhi oleh peningkatan sub sektor tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat, serta di NTNP termasuk nelayan dan pembudidaya ikan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam konferensi pers, Rabu (1/9/2021).

Baca juga: Banyak Petani Merana karena Harga Porang Anjlok

Secara nasional, NTP Januari–Agustus 2021 sebesar 103,47 dengan nilai It sebesar 111,44 sedangkan Ib sebesar 107,71.

Berdasarkan subsektor, subsektor tanaman pangan meningkat 1,39 persen sebagai penyebab kenaikan indeks dari bulan Juli ke bulan Agustus 2021. Indeks pada bulan Juli adalah 96,31 kemudian meningkat jadi 97,65 di bulan Agustus.

Subsektor tanaman perkebunan rakyat juga meningkat 2,90 persen, diakibatkan peningkatan indeks dari 122,55 menjadi 119,10. Begitu pula untuk subsektor perikanan yang naik 0,58 persen, diakibatkan peningkatan indeks nilai tukar sebesar 104,52 dari 103,92 di bulan Juli 2021.

"Subsektor perikanan maupun nelayan dan pembudidaya ikan masing-masing naik 0,54 persen dan 0,64 persen," bebernya.

Tapi ada 2 subsektor yang indeksnya terjadi penurunan, yaitu subsektor tanaman holtikultura dan subsektor peternakan.

Baca juga: Incar 1 Juta Mitra Petani dan UMKM, Ini Strategi TaniFund

Subsektor holtikultura -1,42 persen dari 101,45 menjadi 100,01, lalu subsektor peternakan -1,33 persen dari 101,00 menjadi 99,66.

"Jadi secara keseluruhan NTP meningkat sebesar 1,16 persen (mtm). Sedangkan NTUP naik 1 persen (mtm), gambarannya hampir sama dengan NTP, ditopang tanaman pangan, perkebunan rakyat, perikanan termasuk nelayan dan pembudidaya ikan," jelas Setianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com