JAKARTA, KOMPAS.com – PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) pagi ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/9/2021), namun harga sahamnya langsung melesat 24,67 persen pada penutupan perdagangan di sesi II.
Kenaikan harga saham tersebut terjadi sesaat setelah IPO, atau pada sesi I perdagangan. Kenaikan harga saham HAIS tersebut menyentuh batas auto rejection atas (ARA) hingga penutupan perdagangan sesi II.
Pada penutupan perdagangan saham HAIS berada di level Rp 374 per saham atau melesat 74 poin dibanding dengan pembukaan harga IPO.
Emiten transportasi dan logistik ini melepas sahamnya ke publik dengan harga saham Rp 300 per saham sebanyak 525,2 juta lembar saham.
Baca juga: Disebut-sebut IPO Tahun Depan, Ini Kata Blibli
Sementara itu, jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 2,6 miliar saham dengan target peraihan dana IPO sampai dengan Rp 157,57 miliar.
Manajemen perusahaan mengungkapkan, pada akhir periode Penawaran Umum Perdana Saham PT Hasnur Internasional Shipping Tbk, porsi pooling sudah oversubscribed 39,78x atau 3,5 miliar lembar saham dari alokasi penjatahan terpusat.
“Angka tersebut dipandang signifikan lebih dari tiga kali lipat dari masa bookbuilding yang mengalami oversubscription sebanyak 11 kali. Artinya, HAIS memperoleh kepercayaan publik yang besar,” jelas Direktur Utama Hasnur Internasional Shipping Jayanti Sari dalam siaran pers.
Jayanti mengungkapkan, adapun penggunaan dana hasil IPO yakni sebesar 46 persen untuk belanja modal. Sebesar 23 persen untuk pembelian peralatan untuk mendukung rencana pengembangan serta peningkatan fasilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang Jasa Kepelabuhanan.
Sementara itu, 31 persen lagi akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional. Perseroan berencana melakukan pengembangan usaha ke depannya, dengan focus pada tiga hal efisiensi, integrasi dan keberlanjutan sebagaimana juga telah dipaparkan dalam Public Expose 26 Juli 2021.
Baca juga: Soal Wacana IPO Setelah Merger dengan Gojek, Ini Penjelasan Tokopedia
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.