Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelindo I-IV Bakal Merger Mulai 1 Oktober 2021

Kompas.com - 01/09/2021, 16:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan rencana penggabungan atau merger empat perusahaan pelat merah sektor pelabuhan.

Keempat BUMN itu adalah PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero), dan PT Pelindo IV (Persero).

Lewat penggabungan tersebut, maka keempat BUMN akan menjadi satu perusahaan bernama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Baca juga: Merger Pelindo, Mungkinkah Jadi Sokoguru Ekosistem Logistik Nasional?

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, merger BUMN Pelabuhan sudah direncanakan sejak lama, tetapi baru bisa direalisasikan pada periode ini.

Rencananya merger secara resmi akan dilakukan pada 1 Oktober 2021.

"Hari ini kami telah mengumumkan rancangan merger yang akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2021 dan kami sedang menunggu PP (Peraturan Pemerintah) yang menjadi dasar hukum dari merger 4 pelabuhan milik BUMN ini," kata pria yang akrab disapa Tiko itu dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/9/2021).

Tiko menjelaskan, integrasi Pelindo merupakan salah satu bagian dari program strategis pemerintah dan inisiatif Kementerian BUMN untuk melanjutkan proses konsolidasi BUMN dalam layanan kepelabuhanan, serta diusulkan masuk dalam program strategis nasional (PSN).

Baca juga: Anak Usaha Pelindo III Buka Lowongan Kerja, Ini Posisi yang Ditawarkan

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan atas opsi restrukturisasi BUMN Pelabuhan, penggabungan adalah opsi yang paling sesuai karena dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah.

Pada rancangan penggabungan, nantinya Pelindo II akan menjadi perusahaan penerima penggabungan dan Pelindo I, Pelindo III dan Pelindo IV akan bubar demi hukum tanpa proses likuidasi.

Menurut Tiko, penggabungan ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan industri kepelabuhanan nasional yang lebih kuat, dan meningkatkan konektivitas maritim di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kinerja dan daya saing BUMN di bidang kepelabuhanan.

"Dengan adanya pengembangan 4 pelabuhaan ini menjadi satu, diharapkan banyak multiplayer effect yang bisa dijadikan kontribusi kepada perekonomian nasional," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo II, Arif Suhartono menambahkan, dengan merger ini maka kedepannya Pelindo akan memiliki kontrol dan kendali strategis yang lebih baik.

Baca juga: Semester I 2021, Arus Barang di Pelabuhan Pelindo III Tumbuh 7 Persen

Perencanaan pun akan menjadi lebih holistik untuk jaringan pelabuhan, yang akhirnya akan menurunkan biaya logistik.

"Pelindo yang terintegrasi selanjutnya tidak akan dikelola berdasarkan wilayah, melainkan berdasarkan lini bisnis sehingga dapat fokus untuk mengembangkan potensi bisnis ke depan," kata dia.

Menurut Arif, pemfokusan klaster-klaster bisnis akan meningkatkan kapabilitas dan keahlian yang berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan, melalui kualitas layanan yang lebih baik dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan sumber daya keuangan, aset, dan sumber daya manusia.

Ia menambahkan, integrasi ini sekaligus akan meningkatkan posisi Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs,

“Terintegrasinya Pelindo memiliki banyak manfaat bagi perusahaan maupun bagi ekonomi nasional. Salah satunya ialah dengan membuka kesempatan perusahaan untuk go global," tutup Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com