Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Mulai Investasi Saham, Kenali Dulu Keuntungan dan Risikonya

Kompas.com - 01/09/2021, 20:26 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Memilih investasi saham tentu memerlukan perhitungan keuntungan dan risiko yang tepat.

Selain itu, bagi Anda yang berminat investasi pada instrumen ini, Anda juga perlu mengenai profil risiko Anda. Apakah Anda termasuk investor dengan risiko tinggi, moderat, atau risiko rendah?

Saham adalah bukti kepemilikan nilai sebauh perusahaan atau bukti penyertaan modal. Pemilik saham juga memiliki hak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Pengertian lebih lengkap mengenai apa itu saham dapat Anda baca pada artikel berikut.

Saham merupakan salah satu produk investasi pasar modal yang bisa menjadi alternatif pilihan investasi jangka panjang.

Ketika Anda membeli saham, Anda membeli dalam satuan yang disebut dengan lot. Satu lot saham sama dengan 100 lembar saham.

Saham merupakan jenis investasi yang tergolong likuid atau mudah diperjual belikan. Investor bisa sewaktu-waktu membeli saham yang dipunya ketika membutuhkan dana.

Berikut adalah penjelasan mengenai keuntungan dan risiko investasi saham yang perlu Anda pahami.

Keuntungan Investasi Saham

Karena diperdagangkan sehari-hari, tentu saja harga saham di pasar sekunder atau pasar modal mengalami fluktuasi baik itu naik maupun turun.

Pembentukan harga tersebut terjadi karena permintaan dan penawaran atas suatu saham.

Baca juga: Mantan Dirut BEI Berharap Tak Ada Kontrol Harga pada Individual Saham

Permintaan dan penawaran tersebut bisa dipengaruhi oleh beragam faktor, bisa karena kinerja perusahaan atau industri, hingga perkembangan suku bunga, inflasi, nilai tukar, atau faktor non ekonomi.

Salah satu keuntungan dari investasi saham adalah dari fluktuasi harga tersebut.
Berikut adalah dua keuntungan investasi saham seperti dirangkum Kompas.com dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id:

Capital Gain

Capital gain adalah keuntungan yang didapatkan investor ketika menjual saham lebih tinggi dari harga aslinya.

Sehingga, bisa dikatakan, capital gain adalah selisih antara harga beli dan harga jual suatu saham.

Contoh perhitungan capital gain sebagai berikut:

X membeli saham FGHI seharga Rp 3.000 sebanyak 4 lot

Harga beli 1 lot = Rp 3.000 x 100 lembar
                        = Rp 300.000
Harga beli 4 lot = Rp 300.000 x 4
                        = Rp 1.200.000

Setelah 1 bulan, X menjual seluruh saham FGHI yang dimiliki di harga Rp 3.200, maka

Harga jual 1 lot = Rp 3.200 x 100
                        = Rp 320.000
Harga jual 4 lot = Rp 320.000 x 4
                        = Rp 1.280.000

Capital gain = Rp 1.280.000 - 1.200.000 = Rp 80.000

Sehingga, keuntungan investasi saham atau capital gain yang didapatkan oleh X adalah sebesar Rp 80.000 atau 6,25 persen.

Baca juga: Blibli Siap Susul Bukalapak IPO, Bagaimana Prospek Saham Teknologi?

Dividen

Dividen adalah bentuk lain dari keuntungan berinvestasi di saham. Dividen adalah pendapatan yang dibagikan kepada investor atau pemegang saham secara regular.

Keuntungan ini akan didapatkan ketika investor menyimpan saham dalam jangka waktu lama atay tidak diperjual belikan, atau memiliki saham sebelum cumulative date (cum date).

Cum date adalah tanggal penentuan bagi para investor yang berhak mendapatkan dividen dari perusahaan karena memiliki saham dari perusahaan tersebut.

Pembagian dividen perusahaan berbeda-beda yaitu dapat dilakukan setiap 1 tahun sekali, 1 tahun 2 kali, atau dalam jangka waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan.

Risiko Investasi Saham

Capital Loss

Bila ketika menjual saham dengan harga lebih tinggi dari harga beli investor mendapatkan keuntungan berupa capital gain, maka investor juga bisa mengalami kerugian ketika harga jual lebih rendah dari harga beli (capital loss).

Capital loss merupakan salah satu kerugian ketika berinvestasi di pasar saham. Tentu saja, kerugian investasi tidak bisa terhindarkan, maka dari itu penting bagi investor untuk mengetahui tujuan dari investasi sehingga bisa mengurangi risiko investasi.

Baca juga: Menilik Potensi Cuan Investasi pada Perusahaan Teknologi

Suspend

Risiko investasi saham lain yakni ketika saham yang Anda miliki terkena suspend oleh pihak bursa efek.

Ketika sebuah saham disuspend, maka investor tidak bisa menjual sahanya hingga suspend tersebut dicabut pihak bursa,

Jangka waktu suspend saham bervariasi. Ada kalanya suspend hanya terjadi dalam waktu singkat, yakni pada satu hari perdagangan saham. Namun bisa juga suspend terjadi selama beberapa hari.

Beberapa sebab suspensi saham dilakukan yakni:

  1. Harga saham turun drastis dalam waktu singkat.
  2. Perusahaan dipailitkan oleh kreditornya.
  3. Perusahaan tidak memberikan persyaratan yang diminta oleh otoritas bursa. Seperti misalnya tidak memberikan laporan keuangan hingga waktu yang ditentukan.

Baca juga: Investasi Jangan FOMO! Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com