Aset Pelindo mencapai Rp 112 Triliun
Tiko pun mengungkapkan, bahwa setelah penggabungan empat BUMN itu, maka total aset perusahaan akan sebesar Rp 112 triliun dengan total pendapatan mencapai Rp 28,6 triliun.
"Jadi total aset dari penggabungan empat Pelindo ini menjadi Rp 112 Ttriliun, pendapatan Rp 28,6 triliun. Jadi skalanya memang sudah masuk ke skala pelabuhan global," imbuh dia.
Adapun pada rancangan penggabungan, nantinya Pelindo II akan menjadi perusahaan penerima penggabungan. Sementara Pelindo I, Pelindo III dan Pelindo IV akan bubar demi hukum tanpa proses likuidasi.
Menurut dia, penunjukkan Pelindo II menjadi holding perusahaan dikarenakan memiliki penerapan service level aggrement (SLA) dan layanan yang terbilang lebih unnggul. Ia berharap, ketiga BUMN pelabuhan lainnya bisa beradaptasi dan mengimbangi capaian Pelindo II.
Kendati demikian, ia menegaskan, bahwa setelah merger, Pelindo II akan berperan sebagai strategic holding bukan operating. Lantaran, yang akan mengoperasikan adalah masing-masing sub holding.
"Pelindo II akan menjadi strategic holding bukan operating, yang operasikan ada empat sub holding di bawahnya. Jadi ini akan muncul sebagai perusahaan baru yang mempunyai bisnis model lebih fokus dan diharapkan create value lebih besar," jelasnya.
Baca juga: Pelindo I-IV Bakal Merger Mulai 1 Oktober 2021
Pelindo bakal jadi operator peti kemas terbesar ke-8 di dunia
Sementara itu, menurut Tiko, penggabungan ini nantinya akan meningkatkan posisi Pelindo sebagai operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.
"Ini tentunya menjadi salah satu tujuan utama agar kita bisa memiliki integrasi pelabuhan yang berskala global dan bisa bersaing di global," kata dia.
Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono menambahkan, salah satu visi dari merger ini adalah menjadikan Pelindo sebagai operator pelabuhan kelas dunia.
“Visi Pelindo bersatu adalah untuk menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegasi dan berkelas dunia. Kelas dunia artinya itu standar pelayanan,” kata dia.
Ia menjelaskan, setelah penggabungan Pelindo akan melakukan sejumlah transformasi untuk mencapai target sebagai operator pelabuhan kelas dunia. Transformasi itu dilakukan dengan meningkatkan standar kualitas operasional pelabuhan melalui pemanfaatan teknologi digital.
Kemudian, dengan peningkatan kualitas layanan berbasis pelanggan (customer centric). Selain itu, dengan pengembangan suistainable ports dan persiapan ekspansi regional.
Tidak hanya itu, Pelindo juga akan melakukan penguatan ekosistem logistik melalui peningkatkan kerja sama dengan industri logistik.
Lalu melakukan efisiensi supply chain maritim dengan memperluas jaringan pelabuhan, serta meningkatkan nilai perusahaan dengan penguatan struktur keuangan dan pengelolaan aset yang optimal.
Baca juga: Pelindo I-IV Gabung Jadi Satu Perusahaan, Nilai Aset Capai Rp 112 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.