Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta 4 BUMN Pelabuhan Bakal Merger 1 Oktober 2021

Kompas.com - 02/09/2021, 10:48 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah resmi mengumumkan rencana penggabungan atau merger empat perusahaan pelat merah sektor pelabuhan.

Keempat BUMN itu yakni PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero), dan PT Pelindo IV (Persero).

Rencananya merger secara resmi akan dilakukan pada 1 Oktober 2021. Lewat penggabungan tersebut maka keempat BUMN akan menjadi satu perusahaan bernama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Baca juga: Merger 4 BUMN Pelabuhan, Pelindo Bakal Jadi Operator Peti Kemas Terbesar ke-8 di Dunia

"Kami telah mengumumkan rancangan merger yang akan dilaksanakan pada 1 Oktober 2021 dan kami sedang menunggu PP (Peraturan Pemerintah) yang menjadi dasar hukum dari merger 4 pelabuhan milik BUMN ini," ungkap Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dalam konferensi pers virtual, Rabu (1/9/2021).

Tiko, sapaan akrabnya, menjelaskan integrasi Pelindo merupakan salah satu bagian dari program strategis pemerintah dan inisiatif Kementerian BUMN untuk melanjutkan proses konsolidasi BUMN dalam layanan kepelabuhanan, serta diusulkan masuk dalam program strategis nasional (PSN).

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan atas opsi restrukturisasi BUMN Pelabuhan, penggabungan adalah opsi yang paling sesuai karena dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah.

"Dengan adanya pengembangan 4 pelabuhaan ini menjadi satu, diharapkan banyak multiplier effect yang bisa dijadikan kontribusi kepada perekonomian nasional," katanya.

Pelindo akan punya 4 subholding

Di sisi lain, Tiko megatakan, penggabungan tersebut nantinya akan melahirkan empat subholding sesuai dengan klaster bisnis yang dimiliki Pelindo selama ini.

Adapun keempat subholding yang akan dibentuk yakni petikemas, non-petikemas, logistics & hinterland development, marine, serta equipment & port services. Ia bilang, lini bisnis yang relevan dengan klaster akan dikelompokan di bawah pengendalian subholding-nya.

Menurut Tiko, dibentuknya empat subholding tersebut merupakan bagian fase post-merger yang merupakan bagian penting dari penggabungan BUMN Pelabuhan.

"Dengan adanya perubahan ini, kami harapkan akan signifikan untuk meningkatkan scale up dari sisi kapasitas, maupun memberikan efisiensi,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama Pelindo I Prasetyo menambahkan, nantinya keempat subholding tersebut akan berkantor pusat di di Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar.

Secara rinci, seperti subholding non-peti kemas akan berkantor pusat di Medan dengan nama Pelindo Multi Terminal. Kemudian subholding peti kemas akan berkantor pusat di Surabaya dengan nama Terminal Peti Kemas Indonesia.

“Sementara untuk logistik akan berkantor pusat di Jakarta dengan nama Pelindo Solusi Logistik, dan marine akan berkantor di Makassar,” jelas Prasetyo.

Baca juga: Merger Pelindo, Mungkinkah Jadi Sokoguru Ekosistem Logistik Nasional?

Aset Pelindo mencapai Rp 112 Triliun

Tiko pun mengungkapkan, bahwa setelah penggabungan empat BUMN itu, maka total aset perusahaan akan sebesar Rp 112 triliun dengan total pendapatan mencapai Rp 28,6 triliun.

"Jadi total aset dari penggabungan empat Pelindo ini menjadi Rp 112 Ttriliun, pendapatan Rp 28,6 triliun. Jadi skalanya memang sudah masuk ke skala pelabuhan global," imbuh dia.

Adapun pada rancangan penggabungan, nantinya Pelindo II akan menjadi perusahaan penerima penggabungan. Sementara Pelindo I, Pelindo III dan Pelindo IV akan bubar demi hukum tanpa proses likuidasi.

Menurut dia, penunjukkan Pelindo II menjadi holding perusahaan dikarenakan memiliki penerapan service level aggrement (SLA) dan layanan yang terbilang lebih unnggul. Ia berharap, ketiga BUMN pelabuhan lainnya bisa beradaptasi dan mengimbangi capaian Pelindo II.

Kendati demikian, ia menegaskan, bahwa setelah merger, Pelindo II akan berperan sebagai strategic holding bukan operating. Lantaran, yang akan mengoperasikan adalah masing-masing sub holding.

"Pelindo II akan menjadi strategic holding bukan operating, yang operasikan ada empat sub holding di bawahnya. Jadi ini akan muncul sebagai perusahaan baru yang mempunyai bisnis model lebih fokus dan diharapkan create value lebih besar," jelasnya.

Baca juga: Pelindo I-IV Bakal Merger Mulai 1 Oktober 2021

Pelindo bakal jadi operator peti kemas terbesar ke-8 di dunia

Sementara itu, menurut Tiko, penggabungan ini nantinya akan meningkatkan posisi Pelindo sebagai operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.

"Ini tentunya menjadi salah satu tujuan utama agar kita bisa memiliki integrasi pelabuhan yang berskala global dan bisa bersaing di global," kata dia.

Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono menambahkan, salah satu visi dari merger ini adalah menjadikan Pelindo sebagai operator pelabuhan kelas dunia.

“Visi Pelindo bersatu adalah untuk menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegasi dan berkelas dunia. Kelas dunia artinya itu standar pelayanan,” kata dia.

Ia menjelaskan, setelah penggabungan Pelindo akan melakukan sejumlah transformasi untuk mencapai target sebagai operator pelabuhan kelas dunia. Transformasi itu dilakukan dengan meningkatkan standar kualitas operasional pelabuhan melalui pemanfaatan teknologi digital.

Kemudian, dengan peningkatan kualitas layanan berbasis pelanggan (customer centric). Selain itu, dengan pengembangan suistainable ports dan persiapan ekspansi regional.

Tidak hanya itu, Pelindo juga akan melakukan penguatan ekosistem logistik melalui peningkatkan kerja sama dengan industri logistik.

Lalu melakukan efisiensi supply chain maritim dengan memperluas jaringan pelabuhan, serta meningkatkan nilai perusahaan dengan penguatan struktur keuangan dan pengelolaan aset yang optimal.

Baca juga: Pelindo I-IV Gabung Jadi Satu Perusahaan, Nilai Aset Capai Rp 112 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com