Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Langganan Impor Cabai dari Negara Mana Saja?

Kompas.com - 02/09/2021, 13:51 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia rutin impor cabai dari berbagai negara dan masih berlanjut hingga tahun 2021 ini. Mana saja negara asal cabai impor tersebut?

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Juni 2021 atau selama Semester I 2021, Indonesia telah mengimpor 27.851,98 ton cabai.

Jumlah cabai impor tersebut didatangkan ke Tanah Air dengan total harga 59,47 juta dollar AS atau tepatnya 59.466.274 dollar AS.

Baca juga: Setengah Tahun, 27.851,98 Ton Cabai Impor Masuk ke Indonesia

Impor cabai tak hanya terjadi pada tahun ini saja. Berikut ulasan mengenai data impor cabai Indonesia dari tahun ke tahun yang dicatat BPS berdasarkan negara asal cabai impor.

Cabai impor asal India

Sepanjang Semester I 2021, India telah memasok cabai ke Indonesia dengan volume impor sebanyak 24.606,32 ton dengan nilai mencapai 52,65 juta dollar AS atau tepatnya 52.652.195 dollar AS.

Nilai impor cabai dari India jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu naik 53,14 persen dengan nilai mencapai 34,38 juta dollar AS.

Adapun sepanjang tahun 2021, data impor cabai asal India tercatat sebanyak 28.804,7 ton atau senilai 56,59 juta dollar AS, tepatnya 56.596.044 dollar AS.

Sementara itu, total volume cabai impor asal India pada 2019 mencapai 39.928,19 ton atau setara dengan harga 65,14 juta dollar AS, tepatnya 65.141.545 dollar AS.

Baca juga: Indonesia Langganan Impor Garam dari Negara Mana Saja?

Indonesia impor cabai dari China

China juga menjadi salah satu negara pengekspor cabai ke Indonesia. BPS mencatat, sepanjang Januari-Juni 2021 impor cabai asal China berjumlah 3.062,54 ton dengan nilai 6,11 juta dollar AS.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai impor cabai asal China terhitung melonjak yakni dari 5,46 juta dollar AS di Semester I 2020. Meski begitu, volume impor cabai asal China di tercatat turun dari 3.425,33 ton pada Semester I 2020.

Secara keseluruhan, selama 2020 Indonesia mengimpor cabai dari China sebanyak 5.358,54 ton atau setara dengan nilai 9.071.427 dollar AS.

Baca juga: Indonesia Langganan Impor Beras dari Negara Mana Saja?

Sedangkan di tahun 2019, total impor cabai asal China tercatat 3.921,09 ton atau senilai 6.241.997 dollar AS atau lebih kecil dibandingkan tahun 2020.

Data impor cabai asal Malaysia

Indonesia juga rutin mengimpor cabai dari negara tetangga, yakni Malaysia. Volume impor cabai dari Malaysia pada Semester I 2021 tercatat sebesar 76,1 ton.

Angka tersebut turun 77,7 persen jika dibandingkan volume impor periode yang sama tahun lalu yaitu sebanyak 342,27 ton. Adapun nilai impor dari Malaysia sepanjang Januari-Juni 2021 sebesar 200.142 dollar AS.

Sepanjang tahun 2020 sendiri, total volume impor cabai asal Malaysia mencapai 420,68 ton yang setara dengan harga 679.628 dollar AS.

Baca juga: Era SBY dan Jokowi Sama Saja, Tiap Tahun Impor Garam Jutaan Ton

Sedangkan setahun sebelumnya, ditahun 2019 Indonesia mengimpor cabai dari Malaysia sebanyak 42,49 ton dengan nilai impor sebesar 173.270 dollar AS.

Volume cabai impor asal Spanyol

Tak hanya mengimpor cabai dari negara-negara Asia, Indonesia juga tercatat mengimpor cabai asal Eropa, salah satunya dari negara Spanyol.

Cabai yang diimpor dari Spanyol pada Semester I 2021 tercatat sebanyak 57,2 ton dengan nilai 174.019 dollar AS.

Capaian tersebut turun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ketika Indonesia mengimpor cabai dari Spanyol sebanyak 79 ton dengan nilai 213.299 dollar AS selama Januari-Juni 2020.

Adapun sepanjang tahun 2020, total volume impor cabai asal Spanyol adalah 124,47 ton dengan nilai impor sebesar 325.564 dollar AS.

Baca juga: Impor Beras Era Megawati hingga Jokowi: Selalu Turun Saat Kampanye

Pada tahun 2019, impor cabai dari Spanyol terhitung lebih sedikit dari tahun 2021, yakni sebanyak 70,97 ton atau setara dengan nilai 201.794 dollar AS.

Data impor cabai asal Australia

Sepanjang Januari-Juni 2021, Indonesia juga mendatangkan cabai dari Australia sebanyak 9,1 ton dengan nilai impor 75.219 dollar AS.

Angka tersebut turun jika dibandingkan volume impor periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 17,69 ton senilai 118.043 dollar AS.

Adapun sepanjang tahun 2020, volume impor cabai asal Negeri Kanguru tersebut tercatat sebanyak 29,11 ton atau setara dengan nilai 213.552 dollar AS.

Sedangkan di tahun 2019, jumlah impor cabai asal Australia mencapai 34,72 ton dengan nilai impor sebesar 195.604 dollar AS.

Impor cabai dari negara lainnya

Di luar negara-negara tersebut, sepanjang Januari-Juni 2021 Indonesia juga mengimpor dari berbagai negara lainnya dengan volume sebanyak 40,76 ton dengan nilai 247.990 dollar AS.

Negara-negara lain yang juga gemar mengekspor cabai ke Indonesia di antaranya Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan, dan bahkan Singapura.

Baca juga: Inflasi Juli 0,08 Persen, Disumbang Obat-obatan hingga Cabai Rawit

Cabai impor yang masuk ke Indonesia terdiri dari beragam jenis, seperti cabai segar atau dingin (kode HS: 07096010 dan 07096090) dan cabai diawetkan (kode HS: 07119020).

Selain itu, ada pula cabai kering tidak ditumbuk (kode HS: 09042110 dan 09042190), serta cabai tumbuk atau cabai yang telah dihancurkan (kode HS: HS 09042210 dan 09042290).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com