JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan menguat pada Jumat (3/9/2021).
IHSG Kamis (2/9/2021) ditutup negatif di level 6.078,23 atau turun 0,21 persen (12,7 poin).
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, secara teknikal IHSG bergerak melemah dibawah level MA20, tetapi tertahan di atas MA50 pada pergerakan sebelumnya akan menjadi signal pembalikan arah pergerakan yang berpotensi cukup kuat kembali pada trend positifnya.
Baca juga: IHSG Ditutup di Zona Merah, Rupiah Justru Menguat
“Meskipun demikian momentum indikator Stochastic dan RSI menjenuh pada area dekat overbought akan menjadi penahan pergerakan. Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi mencoba rebound diperdagangan akhir pekan ini pada support resistance 6.072-6.130,” kata Lanjar dalam rekomendasinya.
Adapun saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal, menurut Lanjar, di antaranya, BBTN, BRPT, CPIN, INCO, MEDC, TOWR, UNTR, UNVR.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan hal yang sama.
Menurut dia, IHSG hari ini berpeluang menguat meskipun kemarin melemah terbatas dengan membentuk pola spinning bar.
“Hal tersebut memberikan indikasi jenuh jual, dan IHSG masih berhasil bertahan di atas support 6.000. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.000 sampai 6.172,” jelas William.
Baca juga: PT GTS Tetapkan Harga IPO Rp 100 Per Saham
Hal senada disampaikan Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menilai, secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low mengindikasikan indeks berpotensi akan kembali melemah.
“IHSG diprediksi melemah. Investor masih akan mencermati perkembangan terkait kebijakan Tapering di Amerika Serikat serta kasus Covid-19. Investor juga mengantisipasi rilis data ketenagakerjaan dan data pekerjaan yang akan dirilis jelang akhir pekan,” ujar Dennies.
Dennies memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak resistance pada level 6.136-6.107, dan support di level 6.051 hingga 6.024.
Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas, sebagai berikut:
Baca juga: BRI Right Issue Rp 95,92 Triliun, Bagaimana Prospek Saham BBRI?
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.