Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari, Harta orang Terkaya di Asia Bertambah Rp 52,54 Triliun

Kompas.com - 04/09/2021, 19:11 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


KOMPAS.com - Nilai kekayaan konglomerat India, Mukesh Ambani, bertambah 3,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 52,54 triliun (kurs Rp 14.200) menjadi 92,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.314,92 triliun pada Jumat (3/9/2021).

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (4/9/2021), bertambahnya nilai kekayaan orang terkaya di Asia tersebut didorong oleh harga saham perusahaannya yang melesat pada perdagangan kemarin.

Harga saham perusahaannya, Reliance Industries Ltd melesat setelah sebelumnya ia mengatakan bakal secara agresif mencapai tujuan produksi hidrogen hijau yang lebih murah.

Harga saham Reliance melesat 4,1 persen pada bursa saham setempat Jumat lalu.

Baca juga: Pemerintah China Bakal Atur Harta Orang Terkaya, Untuk Apa?

Berdasarkan data Bloomberg Billionaire Index, dengan peningkatan kekayaan tersebut, maka Ambani kian mendekati posisi pewaris L'Oreal Francoise Bettencourt Meyers yang kekayaannya tercatat sebesar Rp 92,9 miliar dollar AS.

Kini, Mukesh Ambani menduduki posisi orang terkaya nomor 12 di dunia, sedangkan Francoise Buttencourt Meyers di posisi ke 11.

Untuk diketahui, Mukesh Ambani dikenal sebagi pengusaha yang kerap melakukan disrupsi pada industri yang sedang ia geluti.

Unit bisnis telekomunikasi yang saat ini tengah dikembangkan oleh Ambani telah menjadi pemain dominan di India.

Di sisi lain, operasional digotal perusahaannnya juga terus mengalami ekspansi dengan dukungan investor seperti Facebook.

Di saat bersamaan, Saudi Aramco saat ini tengah mencari kesempatan untuk mengakuisisi saham bisnis penyulingan minyak Reliance Industries dengan nilai yang diperkirakan mencapai 25 miliar dollar AS.

Baca juga: Makin Tajir di Tengah Pandemi, Ini 10 Orang Terkaya di Singapura

Tahun ini, Ambani sempat mengungkapkan rencana ambiusnya untuk berinvestasi senilai 10 miliar dollar AS untuk energi bersih.

Hal itu menjadi batu loncatan baru bagi perusahaan yang memiliki valuasi paling besar di India.

Tujuan tersebut seiring dengan ambisi Perdana Menteri India Narendra Modi untuk melawan perubahan iklim dan memangkas impor ke negara India yang merupakan negara importir minyak terbesar nomor tiga di dunia.

Baca juga: 3 Pendiri Startup Ini Masuk 13 Orang Terkaya di Singapura, Semuanya Bos Shopee

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com