Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sepekan, Harga Aset Kripto Ini Melesat Lebih dari 100 Persen

Kompas.com - 05/09/2021, 11:40 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga mata uang kripto bergerak beragam pada perdagangan penutup pekan hari ini, Minggu (5/9/2021).

Harga bitcoin kembali melemah setelah kemarin, Sabtu (4/9/2021) sempat mencetak harga rekor tertinggi sejak Mei.

Harga bitcoin pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran 49.805,3 dollar AS per keping atau Rp 707,23 juta per keping (kurs Rp 14.200).

Bila dibandingkan dengan periode perdagangan yang sama 24 jam yang lalu, harga bitcoin tersebut melemah 1,22 persen.

Baca juga: Harga Mata Uang Kripto Sepekan, Ada yang Melesat 139,70 Persen

Sementara, bila dibandingkan dengan harga sepekan yang lalu, harga bitcoin masih menguat 3,45 persen.

Dalam sepekan terakhir, ada pula aset kripto yang kinerjanya menguat hingga lebih dari 100 persen.
Dikutip dari Coinmarketcap.com, harga aset kripto fantom menguat hingga 107,93 persen bila dibandingkan dengan perdagangan sepekan yang lalu.

Harga fantom pada perdagangan hari ini berada di kisaran 1,04 dollar AS per keping atau sekitar Rp 14.782,2. Meski demikian, bila dibandingkan dengan periode yang sama 24 jam yang lalu, harga fantom melemah 1,05 persen.

Fantom adalah jenis aset kripto yang sudah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Baca juga: Akui Keberadaan Bitcoin dkk, Bank Sentral Kuba Bakal Atur Aset Kripto

Untuk daftar aset kripto terdaftar Bappebti lain dapat dilihat di link berikut.

Selain fantom, revain juga mencatatkan kinerja cemerlang dalam sepekan terakhir.

Coinmarketcap.com mencatat, saat ini harga revain berada di kisaran 0,03136 dollar AS per keping. Harga revain tersebut melesat 99,76 persen bila dibandingkan dengan waktu perdagangan yang sama sepekan yang lalu.

Meski demikian, hingga saat ini revain belum tercatat di Bappebti.

Sementara itu, aset kripto IOTA tercatat menguat 86,79 persen dan diperdagangkan di kisaran 1,84 dollar AS per keping dalam sepekan terakhir. IOTA adalah aset kripto yang sudah terdaftar di Bappebti.

Mata uang kripto lain yang mencatatkan kinerja cemerlang dalam sepekan terakhir yakni solana yang menguat 50,50 persen menjadi 141,34 dollar AS per keping.

Baca juga: USDT Jadi Aset Kripto yang Paling Banyak Diperdagangkan Belakangan Ini

Untuk diketahui, di Indonesia, mata uang kripto tidak bisa digunakan untuk transaksi dan hanya bisa diperdagangkan di bursa berjangka.

Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 99 Tahun 2018 tentang Kebijakan Umum Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Aset Kripto dan Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka, yang telah dirubah dengan Perba Nomor 9 Tahun 2019, kemudian Perubahan Kedua dengan Perba Nomor 2 Tahun 2020 dan Perubahan Ketiga dengan Perba Nomor 3 Tahun 2020.

Peraturan tersebut menjelaskan aset kripto adalah komoditas tidak berwujud yang berbentuk aset digital yang menggunakan kriptografi, jaringan peer-to-peer, dan buku besar yang terdistribusi untuk mengatur penciptaan unit baru, memverifikasi transaksi, dan mengamankan transaksi tanpa campur tangan pihak lain.

Artinya, mata uang kripto di Indonesia hanya sebatas alat investasi untuk diperjual belikan.
Para investor aset kripto pun bisa melakukan jual beli mata uang kripto melalui perusahaan pedagang aset kripto. Perusahaan perdagangan aset keripto pun harus terdaftar di Bappebti.

Baca juga: Harga Aset Kripto Kompak Menguat, Dogecoin Melesat 20 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com