Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Pas-pasan tapi Mau Jadi "Sultan"? Coba Cara Ini

Kompas.com - 05/09/2021, 16:01 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Belum lagi kalau telat bayar, bisa kena denda sehingga membuat utangmu semakin membengkak. Utang juga hanya akan menghambat pencapaian tujuan keuanganmu, jadi susah kaya, terlebih bila utang dipakai untuk konsumtif.

Jika kamu tidak punya utang, alokasi 30 persen dari gaji dapat kamu gunakan untuk menambah anggaran masa depan, seperti investasi maupun tabungan.

Selain itu, dengan mengatur keuangan secara tepat, mengerem belanja agar tidak besar pasak daripada tiang, semestinya tidak akan membuat finansialmu berantakan. Dan pastinya terhindar dari utang.

Kalaupun sudah terlanjur memiliki utang, segera lunasi kewajiban tersebut dan tidak menambah utang baru agar kamu memperoleh kemerdekaan finansial.

Baca Juga: Siapa Bilang Gaji UMR Tidak Bisa Investasi? Begini Cara Suksesnya

3. Disiplin menabung

Menabung beda dengan investasi. Tetapi sebenarnya tujuan sama untuk mengamankan keuangan di masa depan.

Menabung di rekening tabungan sebetulnya bunganya kecil. Tidak akan membuatmu kaya raya. Malah uangmu akan tergerus inflasi dan biaya administrasi.

Namun dengan menabung kamu belajar menyisihkan uang. Kalau ingin hasil yang lebih besar, kamu dapat membuka tabungan berjangka atau deposito.

Menaruh uang di deposito, bunganya lebih besar dibanding tabungan biasa. Hanya saja lebih kecil ketimbang investasi.

Anggarkan minimal 10 persen dari gaji sebulan untuk ditabung. Jika gajimu Rp 4 juta, sebesar 10 persen atau Rp 400.000 untuk investasi, berarti jumlah yang sama untuk tabungan.

Seperti disebutkan di atas, kalau tidak punya utang atau memiliki sumber penghasilan lain, kamu dapat mengalokasikan dana tabungan lebih besar.

Baca juga: Pilihan Investasi dengan Modal Rp 10.000

4. Meningkatkan keahlian dan belajar hal baru

Meningkatkan keahlian atau kemampuan diri dapat menjadi jalan menuju kesuksesan dan kaya raya. Jangan berpuas diri, teruslah belajar menggali ilmu serta peluang yang ada untuk menghasilkan banyak uang.

Misalnya meningkatkan keahlian, kariermu pasti akan berkembang. Gaji bakal naik, dan mendapatkan banyak tawaran untuk meraih kesempatan yang lebih besar.

Proses Jadi Sultan Butuh Kesabaran

Mau kaya raya atau jadi sultan tidak ada yang instan. Semuanya perlu proses, jatuh bangun, perjuangan, tetes keringat dan air mata.

Kamu tetap harus bersabar dalam menjalani proses tersebut. Percayalah, bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Terpenting adalah terus berusaha dan berdoa.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com