Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Defisit?

Kompas.com - 05/09/2021, 18:24 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah defisit pasti kerap Anda temukan sehari-hari, baik melalui televisi, buku, koran, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari.

Defisit kerap dikaitkan dengan kondisi keuangan negara, atau kondisi keuangan sebuah lembaga, bahkan seorang individu.

Sebenarnya, apa itu defisit?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), defisit adalah kekurangan (dalam anggaran belanja).

Sementara itu, pengertian defisit mengutip Investopedia berarti kondisi keuangan di mana ketika belanja melebihi pendapatan, impor melampaui ekpsor, atau beban melebihi aset.

Baca juga: Memahami Apa Itu NPWP dan Cara Mendapatkannya

Sehingga, bisa dikatakan, defisit adalah sinonim dari rugi, serta lawan kata dari surplus.

Defisit bisa terjadi ketika pemerintah, perusahaan, atau seseorang melakukan belanja lebih dari kemampuan yang ia miliki.

Kondisi defisit perlu segera diatasi. Sebab, defisit adalah kondisi yang bisa menghambat pertumbuhan suatu bisnis, hingga perkembangan pembangunan sebuah negara.

Bila dikaitkan dengan kondisi keuangan personal, defisit bisa menciptakan utang yang kian menumpuk bila tidak segera dilakukan pembayaran.

Defisit kian besar, artinya jumlah utang kian bertambah.

Selain itu, defisit yang kian meningkat juga akan mempengaruhi skor kredit Anda. Pihak pemberi pinjaman akan khawatir terhadap kemampuan Anda untuk membayar kewajiban atau utang Anda.

Baca juga: Mengenal Pajak PPh dan Jenis-jenisnya

Memahami Pengertian Defisit

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, defisit akan mengurangi surplus atau menambah beban utang.

Sehingga, banyak yang memercayai defisit tidak menguntungkan untuk jangka panjang.

Di dalam kondisi ekonomi sebuah negara, terdapat dua jenis defisit yang terjadi, yakni defisit anggaran dan defisit perdagangan.

Di sisi lain, ekonom ternama Inggris, John Maynard Keynes menyatakan, defisit fiskal memungkinan pemeirntah untuk membeli barang dan jasa yang bisa membantu merangsang perekonomian sebuah negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com