Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Kompas.com - 06/09/2021, 09:38 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif, di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (6/9/2021). Sementara mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

IHSG dibuka hijau, namun pukul 09.09 WIB, tergelincir ke zona merah pada level 6.116,25 atau turun 10,67 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya di 6.126,92.

Sebanyak 184 saham melaju di zona hijau dan 177 saham di zona merah. Sedangkan 191 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 923,7 miliar dengan volume 2,25 miliar saham.

Baca juga: Bagaimana Proyeksi IHSG Awal Awal Pekan? Simak Rekomendasi Sahamnya

Pagi ini bursa saham asia menghijau dengan kenaikan Indeks Nikkei 1,69 persen, Shanghai Komposit 0,19 persen, indeks Strait Times 0,31 persen, Hang Seng Hong Kong 0,29 persen.

Wall Street pagi ini ditutup mayoritas merah dengan penurunan S&P 500 sebesar 0,03 persen, dan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,21 persen. Sementara itu, indeks Nasdaq menguat 0,21 persen.

Sebelumnya, Direktur PT Ekuator Swarna Investama Hans Kwee menjelaskan, hari ini IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen data nonfarm payrolls AS yang mengecewakan. Hal ini dinilai berpotensi mendorong terjadinya koreksi pasar saham regional dan Indonesia pada perdagangan hari ini.

“IHSG berpeluang konsolidasi melemah di hari Senin, dengan support di level 6.056 sampai 6.021 dan resistance di level 6.169 sampai 6.263,” ungkap Hans dalam rekomendasinya.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.246 per dollar AS, atau naik 16 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.262 per dollar AS.

Baca juga: 5 Cara Mudah Beli Saham Melalui e-IPO

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah hari ini terjadi setelah AS mengumumkan data tenaga kerja AS, Non Farm Payrolls.

Data yang dirilis ini, jauh di bawah ekspektasi pasar sehingga memberikan keraguan ke pasar soal waktu pelaksanaan kebijakan pengetatan moneter AS ke depan, baik tapering ataupun kenaikan suku bunga.

"Keraguan ini telah mendorong pelemahan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya. Rupiah mungkin berpeluang menguat terhadap dollar AS dengan sentimen di atas," jelas Ariston.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah berpeluang menguat pada kisaran Rp 14.200 per dollar AS hingga Rp 14.230 per dollar AS, dengan potensi resisten di Rp 14.300 per dollar AS.

Baca juga: CEO Sekuritas Ini Prediksi IHSG Akhir Tahun Bisa Sentuh Level 6.800

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com