Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ATW Group Targetkan Pemasangan Panel Surya Atap Capai 200 MW pada 2023

Kompas.com - 06/09/2021, 12:57 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - ATW Group, pengembang panel surya di atap atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, menargetkan bisa melakukan pemasangan 200 megawatt (MW) instalasi panel surya di 2023. Hal itu seiring dengan semakin meningkatnya permintaan pasar akan pemasangan panel surya.

"Target 2023 itu kami miliki target instalasi 200 MW, di mana kami sangat optimis itu bisa tercapai," ujar Marketing & Corporate Sales Director ATW Solar Indonesia Wilson Tanuwijaya saat diskusi dengan Kompas.com, dikutip Senin (6/9/2021).

Ia menjelaskan, optimisme itu tercermin dari realisasi pemasangan panel surya yang sudah mencapai sekitar 80 MW hingga saat ini.

Baca juga: Len Industri Bangun Pabrik Panel Surya dengan Nilai Investasi Rp 2 Triliun

Pada tahun ini saja, ATW telah memasang instalasi panel surya sebanyak 30 MW di kuartal III-2021. Wilson bilang, capaian di tengah masa pandemi Covid-19 itu, meningkat pesat dibandingkan tahun pertama ATW berdiri pada akhir 2017.

Selama setahun pertama beroperasi, perusahaan hanya melakukan pemasangan panel surya sebanyak 30 kilowatt (KW). Artinya terjadi peningkatan signifikan dalam kurun waktu sekitar 4 tahun.

"Sedangkan saat ini di 2021 kita jualan dalam satu tahun itu bisa melakukan instalasi sampai 30 MW. Ini perkembangannya seribu kali lipat, 30 MW itu kan 3.000 KW," ungkapnya.

Menurut Wilson, saat ini masih terdapat antrian pemasangan panel surya. Hingga akhir tahun 2021, perseroan pun menargetkan bisa melakukan pemasangan mencapai 40 MW instalasi panel surya.

"Masih banyak lagi yang sekarang ini sebenarnya ngantri, yang akan di rollover ke tahun depan," imbuh dia.

Baca juga: Aturan Baru PLTS Atap: Bisa Ekspor Listrik 100 Persen hingga Percepatan Waktu Pemasangan

Ia menjelaskan, pangsa pasar ATW saat ini memiliki tiga segmen yakni residensial atau perumahan, komersial atau pabrik maupun perkantoran, dan utilitas. Saat ini sebagian besar pemasangan panel surya masih berfokus di segmen perumahan dan komersial.

Wilson mengatakan, jumlah pemasangan panel surya memang paling banyak berasal dari segmen perumahan, namun dari segi kapasitas, kontribusi paling besar berasal dari segmen komersial. Secara rinci dari segi ukuran yakni komersial sebesar 30 MW dan residensial hanya 1 MW.

"Untuk pasar residensial, kami melihat perkembangannya, terutama saat WFH (work from home/kerja di rumah). Orang yang biasanya menggunakan listrik enggak begitu care, ketika WFH lumayan costly, sehingga mereka mulai melihat alternatif saving energy," jelas dia.

Sementara di pasar komersial, lanjutnya, pabrik-pabrik kawasan industri antusias untuk melakukan pemasangan PLTS Atap. Hal ini didukung pula dengan semakin turunnya harga panel surya yakni dalam 10 tahun terakhir terjadi penurunan harga mencapai 80 persen.

Menurut Wilson, dalam satu pekan ATW mampu melakukan kunjungan ke 4-5 pabrik untuk memberikan proposal pemasangan panel surya. Saat ini perusahaan tengah membidik pasar segmen pemerintahan, termasuk ke BUMN yakni dengan melakukan instalasi PLTS di PT Adikarya (Persero) dan PT KAI (Persero).

"Jadi kalau lihat pasarnya, itu naiknya sangat eksponensial, tinggi sekali," pungkas dia.

Baca juga: Mau Pasang Panel Surya? Bank Ini Berikan Promo Bunga Kredit 0 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com