JAKARTA, KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mulai menikmati hasil dari lini bisnis digital perseroan, salah satunya dari lini bisnis IndiHome.
IndiHome kini melayani lebih dari 8,3 juta pelanggan dari 496 kota dan kabupaten di Indonesia.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi mengatakan, jumlah pelanggan IndiHome per semester I tahun 2021 tumbuh 11,4 persen secara tahunan (YoY).
Baca juga: Telkom Pastikan Jaringan Telekomunikasi PON XX Papua Siap Digunakan
Diikuti dengan meningkatnya nilai rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) dari Rp 266.000 per kuartal pertama 2021 menjadi Rp 270.000 pada kuartal kedua tahun ini.
“Dampak positif transformasi digital yang Telkom lakukan tak akan membuat kami berpuas diri. Kami berkomitmen terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan serta produk digital bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Heri dalam public expose, Senin (6/9/2021).
Sepanjang paruh pertama 2021, Telkom telah mengembangkan kapasitas dan meningkatkan kualitas layanan di ranah digital connectivity.
Pada periode Januari-Juni 2021, Telkom menambah panjang jaringan komunikasi berbasis fiber optic hingga 1.898 km.
Sampai dengan akhir Juni 2021, panjang jaringan fiber backbone telah mencapai 169.833 km atau setara 4 kali keliling bumi.
Baca juga: Gelar InnoVillage 2021, Telkom Siapkan Dana Pendampingan Lebih dari Rp 1,8 Miliar
“Peningkatan ARPU IndiHome menunjukkan, kebutuhan pelanggan kian meningkat, baik dalam kualitas kecepatan akses maupun keberagaman konten melalui layanan add-ons IndiHome,” tambah Heri.
Pelayanan optimal juga diberikan Telkom pada segmen konektivitas mobile melalui Telkomsel. Per semester I/2021, jumlah pelanggan Telkomsel telah mencapai 169,2 juta orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 117,7 juta pelanggan tercatat sebagai pengguna layanan mobile data aktif.
“Keaktifan pengguna Telkomsel mengakses internet terlihat dari tumbuhnya angka lalu lintas data segmen mobile sebesar 54,5 persen YoY menjadi 6,57 juta Terabyte,” kata Heri.
Telkomsel terus melakukan penambahan jumlah Base Transceiver Station (BTS) di berbagai daerah. Saat ini, terdapat 237.300 BTS yang dimiliki Telkomsel, yang mayoritas di antaranya berbasis 3G/4G.
Baca juga: Semester Pertama 2021, Telkom Catat Laba Bersih Rp 12,5 Triliun
Jumlah BTS berbasis 3G/4G tersebut mencapai 187.048 unit, dan akan terus bertambah seiring makin meningkatnya kebutuhan masyarakat atas akses internet mobile.
Pada bisnis menara telekomunikasi TelkomGroup, akhir Agustus lalu telah dilaksanakan penambahan pengalihan kepemilikan sebanyak 4.000 unit menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel.
Pada ranah digital platform, Telkom tengah giat melakukan pembangunan data center, seiring dengan peningkatan solusi layanan komputasi awan, big data, IoT, cyber security serta berbagai produk yang mempermudah transaksi keuangan (payment).
“Data center menjadi salah satu platform yang permintaannya tumbuh signifikan seiring dengan peningkatan aktivitas di bisnis digital,” ujar Heri.
Pada domain digital services, Telkom menyediakan layanan untuk digitalisasi berbagai ekosistem seperti UMKM, pendidikan, kesehatan, agrikultur, logistik, dan pariwisata.
Baca juga: Gandeng Microsoft, Telkom Berkomitmen Wujudkan Kedaulatan Digital Indonesia
Sementara untuk kebutuhan masyarakat, Telkom menghadirkan layanan fintech, video streaming, dan gaming.
“Proses ini akan terus berlanjut hingga terciptanya kedaulatan digital Indonesia. Telkom selalu berupaya fokus pada ranah digital connectivity, digital platform, dan digital services. Pemenuhan kebutuhan digital ini harus dilakukan demi mewujudkan visi Indonesia Maju 2045,” tegas Heri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.