Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Luhut Transisi Pandemi Covid-19 Jadi Epidemi

Kompas.com - 06/09/2021, 21:49 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah berupaya mengubah status pandemi Covid-19 menjadi epidemi, yakni skala penyebaran penyakit yang lebih kecil. Hal itu dikarenakan Covid-19 tidak akan hilang dalam waktu singkat.

"Covid-19 ini tidak akan hilang dalam waktu yang singkat, dan kita perlu menyiapkan diri untuk hidup bersama Covid-19, karena Covid-19 ini akan berubah dari pandemi ke epidemi," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (6/9/2021).

Luhut mengungkapkan, dalam upaya mengendalikan pandemi menjadi epidemi, pemerintah telah menyusun tiga strategi yang menjadi kunci utama untuk transisi tersebut.

Baca juga: Luhut Singgung Restoran yang Tak Patuh Prokes

Ketiga strategi itu yakni peningkatan cakupan atau coverage vaksinasi yang cepat untuk seluruh masyarakat Indonesia. Lalu penerapan 3T atau testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan) yang baik.

Serta tingginya kepatuhan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun atau 3M. Termasuk pula kedisiplinan untuk menghindari kerumunan.

Selain itu, aplikasi PeduliLindungi akan digunakan sebagai integrator utama dari ketiga strategi tersebut, sehingga bisa meminimalkan penularan Covid-19 ketika aktivitas masyarakat kembali di buka secara bertahap.

Oleh karena itu, Luhut mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sesuai dengan instruksi dari pemerintah.

"Pemerintah ikut menghimbau agar masyarakat bisa beraktivitas pada tempat-tempat yang sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi sehingga dapat mengurangi resiko tertular karena Covid-19," ungkap Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com