Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Barang Branded dari Gengsi Jadi Investasi

Kompas.com - 07/09/2021, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Kita sering melihat orang rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit demi membeli barang-barang dengan merek ternama. Mungkin beberapa orang akan beranggapan bahwa hal tersebut hanya membuang-buang uang demi sebuah gengsi.

Pola pikir ini dibenarkan oleh Rista Zwestika R, S.Sos., AWP, CFP®, perencana keuangan Finansialku.

Menurut dia, barang branded atau barang mewah digunakan untuk membuat seseorang dianggap memiliki harga diri yang lebih baik.

Baca juga: Pilihan Investasi dengan Modal Rp 10.000

“Bicara barang branded atau barang mewah sudah pasti ada pro dan kontranya. Ada yang beranggapan bahwa barang mewah atau branded merupakan manifestasi gengsi saja dan sebagai alat pembuktian ke lingkungan pergaulan,” ujarnya.

Namun selain itu, barang branded atau barang mewah juga bisa digunakan sebagai investasi. Barang-barang tersebut bisa dijadikan investasi karena memiliki nilai yang tinggi.

Menurut Rista ada beberapa faktor yang memengaruhi nilai barang branded atau barang mewah sehingga nilainya bisa cukup tinggi, di antaranya:

1. Produk terbatas (limited)

Perusahaan yang memproduksi barang branded umumnya hanya mengeluarkan produk mereka dengan jumlah yang sedikit dan bisa jadi berbeda di setiap negara. Sehingga, banyak orang melakukan segala cara untuk mendapatkannya.

2. Kualitas produk yang baik

Proses produksi barang branded atau barang mewah umumnya lebih kompleks dari produksi rumahan atau garmen. Pemilihan bahan barang-barang tersebut juga dipilih berdasarkan kualitas terbaik.

Ditambah lagi dengan desain dari barang-barang tersebut yang tentunya akan menambah nilai estetika. Desainer juga dapat memengaruhi nilai dari barang tersebut. Jika desainer merupakan tokoh terkenal, maka akan bernilai lebih mahal dari desainer pada umumnya.

Baca juga: Satgas Waspada Investasi: Sebenarnya Tujuan Pinjol Sangat Mulia, tetapi...

3. Jumlah peminat

Tidak bisa dipungkiri bahwa peminat barang branded dan barang mewah cukup banyak. Semakin banyak peminat akan brand atau merek tertentu, bisa dipastikan bahwa sebagai pembeli akan loyal untuk memiliki barang dari brand atau merek tersebut.

Rista juga menjelaskan bahwa jika ingin mendapatkan untung, kita juga harus melihat nilai tumbuh dari sebuah merek barang yang akan diinvestasikan.

“Terus melihat nilai bertumbuh dari barang tersebut (growth rate). Tidak ada hitungan khusus untuk itu, asalkan barang branded/merek yang diplih memenuhi faktor-faktor sebelumnya,” ucap Rista. (Regine Deanaendra)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com