Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI: Perusahaan Masih Antusias untuk Melakukan Pendanaan di Pasar Modal

Kompas.com - 07/09/2021, 12:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan perusahaan masih menjadikan pasar modal sebagai tempat untuk mendapatkan pendanaan. Hal tersebut terlihat dari banyaknya perusahaan yang antre di BEI.

Nyoman menyebutkan, sampai dengan 3 September 2021 ada 30 perusahaan yang berada pada pipeline saham bursa dengan total dana yang direncanakan untuk dihimpun sebesar Rp 9,6 triliun.

“Kami menilai, perusahaan masih antusias untuk melakukan pendanaan di pasar modal. Hal tersebut dapat dilihat dari perusahaan-perusahaan yang berada dalam pipeline bursa, jumlahnya masih relatif baik. Dalam beberapa hari terakhir, kami juga masih menerima permohonan pencatatan saham,” jelas Nyoman kepada wartawan, Senin (6/9/2021).

Baca juga: 5 Cara Mudah Beli Saham Melalui e-IPO

Nyoman menjabarkan, antusiasme dan optimisme terhadap pasar modal dinilai masih terjaga baik. Hal ini didorong oleh stabilitas nasional dan pemulihan ekonomi yang masih berlanjut di tahun 2021.

“Opsi pendanaan tergantung preferensi masing-masing perusahaan, yang tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Sebagai contoh misalnya perusahaan yang sudah berulang kali mencatatkan obligasi maupun sukuk, akan lebih dikenal public,” jelas dia.

Kondisi ini menurut Nyoman, akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan apabila akan melakukan pendanaan selanjutnya.

Perusahaan yang demikian kemungkinan telah memiliki basis investor yang telah melakukan investasi pada obligasi maupun sukuk yang diterbitkan sebelumnya.

“Kondisi yang sama juga dapat terjadi pada perusahaan yang akan melakukan rights issue,” jelas dia.

Baca juga: Ini Jadwal Lengkap Rights Issue BRI

Nyoman mengatakan, dengan mempertimbangkan stabilitas ekonomi yang tetap terjaga dan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, pihaknya optimis penawaran umum saham, obligasi dan sukuk masih terus bertumbuh dengan baik.

“Respons pasar sampai saat ini positif atas penawaran umum yang dilakukan oleh calon Perusahaan Tercatat di Bursa. Dari sisi pertumbuhan calon Perusahaan Tercatat untuk melakukan pendanaan di pasar modal juga memberikan sinyal positif,” jelas dia.

Di sisi lain, tingginya minat perusahaan menggalang dana melalui bursa, terlihat dari pertumbuhan investor saat ini yang semakin positif. Sesuai data yang diperoleh dari KSEI, jumlah investor di pasar modal mengalami pertumbuhan yang baik dari waktu ke waktu.

Baca juga: Disebut-sebut IPO Tahun Depan, Ini Kata Blibli

Sampai dengan 31 Juli 2021, investor di pasar modal telah mencapai 5,8 juta investor atau meningkat 48,7 persen dibandingkan Desember 2020 yang masih berjumlah 3,9 juta investor.

Pada tahun 2021 ini, proses penawaran umum saham telah dilakukan melalui sistem e-IPO atau electronic Indonesia Public Offering. Dengan adanya sistem e-IPO sebagai sarana elektronik yang mendukung proses penawaran umum saham, diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas dan mudah dijangkau, khususnya bagi investor retail.

“Ini diharapkan juga turut mendukung pertumbuhan jumlah investor di pasar modal Indonesia dan memberikan optimisme pertumbuhan pasar modal Indonesia pada tahun-tahun mendatang,” tambah dia.

Baca juga: Pasar Modal Adalah: Pengertian, Sejarah, dan Fungsinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com