Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Berkat Bisnis Digital, Pendapatan Telkom Paruh Pertama 2021 Capai Rp 69,5 Triliun

Kompas.com - 07/09/2021, 13:00 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Pada ranah digital connectivity, Telkom telah mengembangkan kapasitas dan meningkatkan layanan dengan menambah jaringan komunikasi fiber optic hingga 1.898 kilometer (km) per Januari-Juni 2021.

Adapun panjang jaringan fiber backbone milik Telkom per akhir Juni 2021 telah mencapai 169.833 kilometer (km) atau setara empat kali keliling bumi.

Baca juga: Kejar Herd Immunity, Telkom Vaksinasi Seluruh Karyawan dan Keluarga

Lebih lanjut, pada bisnis fixed broadband, melalui IndiHome, kini Telkom melayani lebih dari 8.300.000 pelanggan yang tersebar di 496 kota dan kabupaten di Indonesia.

Per paruh pertama 2021, jumlah pelanggan IndiHome meningkat 11,4 persen YoY.

Nilai rata-rata pendapatan per pengguna (Arpu) juga meningkat, yang semula Rp 266.000 per kuartal pertama 2021, kini menjadi Rp 270.000 pada kuartal kedua 2021.

Sementara itu, pada segmen konektivitas mobile, jumlah pelanggan Telkomsel per paruh pertama 2021 mencapai 169.200.000 juta orang, dengan jumlah pengguna layanan mobile data aktif sebanyak 117,7 juta pelanggan.

Peningkatan jumlah pengguna layanan mobile data Telkomsel terlihat dari tumbuhnya angka lalu lintas data segmen mobile sebesar 54,5 persen YoY menjadi 6.573.499 terabyte.

Base transceiver station (BTS) di berbagai daerah juga terus ditambah oleh Telkomsel. Saat ini, Telkomsel telah memiliki 237.300 BTS. Sebanyak 187.048 unit di antaranya berbasis 3G dan 4G.

Pihak Telkomsel mengklaim bahwa BTS akan terus bertambah seiring makin meningkatnya kebutuhan akses internet mobile.

Baca juga: Gandeng Microsoft, Telkom Berkomitmen Wujudkan Kedaulatan Digital Indonesia

Lebih lanjut, pada bisnis menara telekomunikasi TelkomGroup, Telkom telah menambah pengalihan kepemilikan sebanyak 4.000 unit menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel pada akhir Agustus 2021.

Dengan adanya pengalihan kepemilikan, Mitratel telah memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia, baik di wilayah urban, sub urban, maupun rural.

Adapun pada ranah digital platform, Telkom tengah giat melakukan pembangunan data center, seiring dengan peningkatan solusi layanan komputasi awan, big data, internet of things (IoT), cyber security serta berbagai produk yang mempermudah transaksi keuangan.

Saat ini, Telkom memiliki 26 data center yang saling terintegrasi. Sebanyak 21 data center berada di dalam negeri, dan lima lainnya berada di luar negeri, termasuk data center tier 3 dan 4 yang berlokasi di Jurong, Singapura.

Telkom juga tengah membangun data center berskala besar atau hyperscale data center (HDC) berkapasitas total 75 megawatt (MW).

Baca juga: Dukung Talenta Digital Nasional, Telkom Gelar TeSCA 2021

Pembangunan tahap pertama HDC dengan kapasitas 25 MW diperkirakan akan selesai pada akhir 2021.

Sementara itu, pada domain digital services, Telkom telah menyediakan layanan untuk digitalisasi berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, agrikultur, logistik, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan pariwisata.

Untuk kebutuhan masyarakat, Telkom telah pula menghadirkan layanan financial technology (fintech), video streaming, dan gaming.

“Dampak positif transformasi digital yang Telkom lakukan tak akan membuat kami berpuas diri. Kami berkomitmen terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan serta produk digital bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com