Pada ranah digital connectivity, Telkom telah mengembangkan kapasitas dan meningkatkan layanan dengan menambah jaringan komunikasi fiber optic hingga 1.898 kilometer (km) per Januari-Juni 2021.
Adapun panjang jaringan fiber backbone milik Telkom per akhir Juni 2021 telah mencapai 169.833 kilometer (km) atau setara empat kali keliling bumi.
Baca juga: Kejar Herd Immunity, Telkom Vaksinasi Seluruh Karyawan dan Keluarga
Lebih lanjut, pada bisnis fixed broadband, melalui IndiHome, kini Telkom melayani lebih dari 8.300.000 pelanggan yang tersebar di 496 kota dan kabupaten di Indonesia.
Per paruh pertama 2021, jumlah pelanggan IndiHome meningkat 11,4 persen YoY.
Nilai rata-rata pendapatan per pengguna (Arpu) juga meningkat, yang semula Rp 266.000 per kuartal pertama 2021, kini menjadi Rp 270.000 pada kuartal kedua 2021.
Sementara itu, pada segmen konektivitas mobile, jumlah pelanggan Telkomsel per paruh pertama 2021 mencapai 169.200.000 juta orang, dengan jumlah pengguna layanan mobile data aktif sebanyak 117,7 juta pelanggan.
Peningkatan jumlah pengguna layanan mobile data Telkomsel terlihat dari tumbuhnya angka lalu lintas data segmen mobile sebesar 54,5 persen YoY menjadi 6.573.499 terabyte.
Base transceiver station (BTS) di berbagai daerah juga terus ditambah oleh Telkomsel. Saat ini, Telkomsel telah memiliki 237.300 BTS. Sebanyak 187.048 unit di antaranya berbasis 3G dan 4G.
Pihak Telkomsel mengklaim bahwa BTS akan terus bertambah seiring makin meningkatnya kebutuhan akses internet mobile.
Baca juga: Gandeng Microsoft, Telkom Berkomitmen Wujudkan Kedaulatan Digital Indonesia
Lebih lanjut, pada bisnis menara telekomunikasi TelkomGroup, Telkom telah menambah pengalihan kepemilikan sebanyak 4.000 unit menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel pada akhir Agustus 2021.
Dengan adanya pengalihan kepemilikan, Mitratel telah memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia, baik di wilayah urban, sub urban, maupun rural.
Adapun pada ranah digital platform, Telkom tengah giat melakukan pembangunan data center, seiring dengan peningkatan solusi layanan komputasi awan, big data, internet of things (IoT), cyber security serta berbagai produk yang mempermudah transaksi keuangan.
Saat ini, Telkom memiliki 26 data center yang saling terintegrasi. Sebanyak 21 data center berada di dalam negeri, dan lima lainnya berada di luar negeri, termasuk data center tier 3 dan 4 yang berlokasi di Jurong, Singapura.
Telkom juga tengah membangun data center berskala besar atau hyperscale data center (HDC) berkapasitas total 75 megawatt (MW).
Baca juga: Dukung Talenta Digital Nasional, Telkom Gelar TeSCA 2021
Pembangunan tahap pertama HDC dengan kapasitas 25 MW diperkirakan akan selesai pada akhir 2021.
Sementara itu, pada domain digital services, Telkom telah menyediakan layanan untuk digitalisasi berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, agrikultur, logistik, usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan pariwisata.
Untuk kebutuhan masyarakat, Telkom telah pula menghadirkan layanan financial technology (fintech), video streaming, dan gaming.
“Dampak positif transformasi digital yang Telkom lakukan tak akan membuat kami berpuas diri. Kami berkomitmen terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan serta produk digital bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/9/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.