JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencegah varian baru virus corona penyebab Covid-19 yakni B.1.621 atau varian Mu, masuk ke Indonesia
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun telah meminta jajarannya untuk melakukan konsolidasi internal dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Mulai dari koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan, Satgas Penanganan Covid-19, hingga Direktorat Jenderal Imigrasi.
Baca juga: Berkat Bisnis Digital, Pendapatan Telkom Paruh Pertama 2021 Capai Rp 69,5 Triliun
“Sesuai arahan Bapak Presiden untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia, kami segera menyiapkan langkah-langkah untuk mengantispasinya,” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/9/2021).
Ia mengatakan, untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 ke Indonesia, maka salah satu hal yang perlu dilakukan adalah pengendalian transportasi.
Pengendalian dilakukan pada simpul-simpul transportasi yang melayani rute-rute internasional, yakni bandara maupun pelabuhan internasional.
Selain itu, Kemenhub juga akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan, meminta pendapat dari para ahli epidemiologi, dan mencari informasi tentang pengalaman negara lain terhadap varian baru tersebut.
Di sisi lain, Kemenhub berkoordinasi pula dengan operator sarana dan prasarana transportasi agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya varian baru Covid-19.
Baca juga: PPKM Berlanjut, Ini Aturan Lengkap untuk Resepsi Pernikahan
“Kami segera menggelar pertemuan untuk berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk menentukan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan, dalam rangka mencegah masuknya varian baru Covid-19,” ujar Budi Karya.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan virus corona varian Mu ke dalam daftar variant of interest (VOI). Varian ini dikhawatirkan tak terpengaruh dengan kekebalan orang yang sudah menerima vaksin Covid-19.
Varian Mu pertama kali teridentifikasi di Kolombia pada Januari 2021. Namun, sejauh ini prevalensi varian Mu di seluruh dunia masih rendah, yakni kurang dari 0,1 persen.
Meskipun tergolong baru ditemukan, varian Mu telah terdeteksi di 39 negara di dunia. Hal ini pula yang membuat WHO menambahkan varian virus corona ini ke dalam daftar pantauan.
Setidaknya terdapat 32 kasus infeksi varian Mu di Inggris.
Baca juga: Pemerintah Uji Coba Buka Mall di Bali, Begini Rincian Aturannya
Menurut laporan Public Health England (PHE), sebagian besar kasus infeksi varian Mu di London terjadi pada anak muda, bahkan yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.
Saat ini, varian Mu juga telah terdeteksi di Amerika Selatan, Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Hong Kong.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.