Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Suntikan Dana 16 Juta Dollar AS, Segari Fokus Perkuat Rantai Distribusi Pangan

Kompas.com - 07/09/2021, 17:22 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Segari yang merupakan startup grocery social commerce, mendapatkan pendanaan Seri A sebesar 16 juta dollar AS atau setara dengan Rp 227,6 miliar.

Pendanaan Seri A ini dipimpin oleh Go-Ventures dengan partisipasi dari Susquehanna International Group (SIG) dan berbagai investor strategis seperti Alfamart, Gunung Sewu Group, dan Intrinity Capital yang berafiliasi dengan Gulaku.

BEENEXT, AC Ventures dan Saison Capital, yang merupakan para investor Segari sejak tahap awal (seed) juga ikut terlibat dalam putaran pendanaan ini.

Baca juga: Startup Segari Raih Pendanaan Rp 227 Miliar

CEO Segari, Yosua Setiawan mengatakan, pihaknya akan menggunakan pendanaan terbaru untuk memperkuat infrastruktur, memastikan proses lebih efisien dari petani ke konsumen supaya Segari dapat tumbuh lebih besar dan mampu memberikan dampak sosial yang positif bagi para petani lokal.

Untuk itu, Segari berencana memperkuat dan menambah tim di berbagai bidang, termasuk operasional, teknologi, dan marketing.

“Rantai distribusi pertanian adalah salah satu masalah paling kompleks di Indonesia. Masih terdapat banyak lapisan dari petani hingga produk pertanian sampai ke tangan konsumen. Kami berharap dapat memberikan dampak positif dimana konsumen bisa menerima bahan makanan berkualitas dengan lebih cepat dan biaya yang lebih murah. Di sisi petani, kami juga membantu mereka untuk menerima harga yang adil dari produk yang mereka jual," kata Yosua dalam siaran persnya dikutip Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Sementara itu, Partner Go-Ventures Aditya Kamath mengatakan, alasan diberikannya pendanaan ini lantaran melihat Segari memiliki potensi yang besar dalam menyalurkan bahan pangan di Tanah Air.

Baca juga: Startup Pasarnow Raih Pendanaan Rp 47 Miliar dari Konsorsium East Ventures

Apalagi di masa pandemi, kebutuhan groseri di masyarakat cukup meningkat dan semakin banyak konsumen yang beralih ke pembelian online, terutama belanja kebutuhan sehari-hari mereka.

"Selama setahun terakhir, Segari tumbuh dengan sangat cepat dan tetap mempertahankan unit ekonomi terbaik pada sektor ini. Mereka adalah tim yang tepat untuk menyelesaikan salah satu masalah paling mendesak di Indonesia, yaitu rantai distribusi pertanian yang kompleks,” kata Aditya.

Dalam waktu kurang dari 12 bulan sejak mulai beroperasi, startup ini telah menjadi pilihan warga Jakarta dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan produk segar.

Buktinya, perusahaan berhasil meningkatkan jumlah pengguna, pesanan, dan pendapatannya lebih dari 20 kali lipat.

Managing Partner AC Ventures Adrian Li mengatakan, pihaknya tertarik memberikan pendanaan lantaran Segari telah menunjukkan eksekusi yang terbaik dalam mewujudkan visi dan menciptakan nilai serta kenyamanan bagi konsumen di Indonesia.

Baca juga: Akulaku Finance Kembali Dapat Pendanaan, Kini dari Amar Bank

Selain itu, model social commerce Segari memiliki keunggulan kompetitif yang kuat, karena platform ini dapat menjangkau konsumen dengan biaya akuisisi dan logistik yang lebih rendah, menciptakan unit ekonomi yang lebih menguntungkan.

"ACV bangga menjadi bagian dari perjalanan Segari sejak awal dan bersemangat untuk menyaksikan Segari merevolusi industri pasar online (e-grocery) ke depannya,” kata Adrian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com